OM Lorenza Viral! Orkes Melayu Sukoharjo yang Jadi Idola Baru di Dunia Dangdut
SUKOHARJO | HARIAN7.COM – Siapa sangka grup musik dangdut lawas asal Sukoharjo, Orkes Melayu (OM) Lorenza, kini menjadi fenomena baru di dunia hiburan? Dengan membawakan lagu-lagu dangdut klasik era 70-an hingga 90-an, mereka berhasil memikat hati berbagai kalangan, dari generasi tua hingga anak muda.
Bermula dari sebuah kampung di Ngemul, Kecamatan Bendosari, OM Lorenza sering mengadakan latihan sederhana. Siapa pun tak menyangka video rekaman mereka yang diunggah ke media sosial menjadi viral, membawa nama mereka ke panggung-panggung besar.
Beralih ke Dangdut Murni, Melejit Saat Pandemi
Dipimpin oleh Murjiyanto sejak tahun 2012, OM Lorenza awalnya membawakan dangdut koplo. Namun, persaingan ketat membuat mereka sulit bertahan. Saat pandemi COVID-19 melanda, mereka memilih membawakan lagu-lagu dangdut klasik dan merekamnya secara sederhana. Tak disangka, respons positif dari publik justru menjadi awal kebangkitan mereka.
“Saat itu hanya iseng, tapi ternyata banyak yang suka. Ini jadi motivasi bagi kami untuk serius,” ungkap Murjiyanto.
Keputusan mereka beralih ke dangdut murni terbukti berhasil. Kini, OM Lorenza sering tampil di berbagai acara, menghibur penggemar dengan lagu-lagu seperti Tambal Ban, Si Kribo, hingga Pil KB Kirang Kontrol.
OM Lorenza diperkuat oleh 10 musisi dan 4 penyanyi berbakat, di antaranya Winda Exa, Dewi Satria, Etik Mehong, dan Titin Defani. Dengan ciri khas keyboard Pak Parno dan kendang Mas Supri, mereka menciptakan identitas unik yang sulit tergantikan.
“Awalnya berat, tapi sekarang saya lebih percaya diri dan bersyukur bisa berkarya,” ujar Winda, salah satu vokalis mereka.
Tak hanya menarik hati masyarakat Solo Raya dan Jawa Tengah, OM Lorenza juga berhasil membangun komunitas penggemar di berbagai daerah. Ketua fans mereka, Haryanto, bahkan mengorganisasi dukungan dengan menyewa bus untuk menghadiri acara mereka.
Bersaing di Era Modern
Meski industri hiburan saat ini didominasi musik koplo dan campursari, OM Lorenza membuktikan bahwa dangdut klasik masih punya tempat. Selain tampil di panggung hajatan, mereka kini aktif di dunia digital dan menerima endorsement.
Honor penampilan OM Lorenza pun cukup terjangkau. Untuk acara dalam kota Sukoharjo, tarifnya berkisar Rp 4-5 juta, sedangkan untuk luar kota menyesuaikan jarak.
Dengan perjalanan inspiratif dan ciri khas yang unik, OM Lorenza berhasil membuktikan bahwa dangdut klasik tak lekang oleh waktu. Mereka kini menjadi salah satu grup musik yang paling ditunggu-tunggu di setiap acara.(Widya)
Tinggalkan Balasan