HARIAN 7

JENDELA INFORMASI DAN MITRA BISNIS ANDA

OM Lorenza Viral! Orkes Melayu Sukoharjo yang Jadi Idola Baru di Dunia Dangdut

SUKOHARJO | HARIAN7.COM – Siapa sangka grup musik dangdut lawas asal Sukoharjo, Orkes Melayu (OM) Lorenza, kini menjadi fenomena baru di dunia hiburan? Dengan membawakan lagu-lagu dangdut klasik era 70-an hingga 90-an, mereka berhasil memikat hati berbagai kalangan, dari generasi tua hingga anak muda.

Baca Juga:  Akhir Pekan di Hutan Merbabu: Bakaran Hangat, Secangkir Kopi, dan Cerita di Bawah Rindangnya Alam

Bermula dari sebuah kampung di Ngemul, Kecamatan Bendosari, OM Lorenza sering mengadakan latihan sederhana. Siapa pun tak menyangka video rekaman mereka yang diunggah ke media sosial menjadi viral, membawa nama mereka ke panggung-panggung besar.

Baca Juga:  Berkah Natal 2020, Delapan Narapidana Rutan Kelas II B Salatiga Terima Remisi Khusus

Beralih ke Dangdut Murni, Melejit Saat Pandemi

Baca Juga:  Tak Hanya Jago Pegang Senjata, Sertu Saryono Juga Mahir Bikin Kripik Singkong, Konsumen: "Rasanya beda dari yang lain, nendang banget - bikin ketagihan"

Dipimpin oleh Murjiyanto sejak tahun 2012, OM Lorenza awalnya membawakan dangdut koplo. Namun, persaingan ketat membuat mereka sulit bertahan. Saat pandemi COVID-19 melanda, mereka memilih membawakan lagu-lagu dangdut klasik dan merekamnya secara sederhana. Tak disangka, respons positif dari publik justru menjadi awal kebangkitan mereka.

Baca Juga:  Wujudkan Program 3 Juta Rumah, Pemkot Salatiga dan Bank Jateng Fasilitasi KPR untuk PPPK

“Saat itu hanya iseng, tapi ternyata banyak yang suka. Ini jadi motivasi bagi kami untuk serius,” ungkap Murjiyanto.

Keputusan mereka beralih ke dangdut murni terbukti berhasil. Kini, OM Lorenza sering tampil di berbagai acara, menghibur penggemar dengan lagu-lagu seperti Tambal Ban, Si Kribo, hingga Pil KB Kirang Kontrol.

Baca Juga:  Modus Berpura-pura Sholat, Pencuri Kotak Amal di Masjid Surabaya Ditangkap Polisi

OM Lorenza diperkuat oleh 10 musisi dan 4 penyanyi berbakat, di antaranya Winda Exa, Dewi Satria, Etik Mehong, dan Titin Defani. Dengan ciri khas keyboard Pak Parno dan kendang Mas Supri, mereka menciptakan identitas unik yang sulit tergantikan.

Baca Juga:  Karnaval Hari Santri Nasional di Gunung Pati Meriah, Begini Jelasnya

“Awalnya berat, tapi sekarang saya lebih percaya diri dan bersyukur bisa berkarya,” ujar Winda, salah satu vokalis mereka.

Baca Juga:  Kesbangpol Kab.Semarang : Program Pembinaan Ormas Menuju Sukses Pilkada 2020

Tak hanya menarik hati masyarakat Solo Raya dan Jawa Tengah, OM Lorenza juga berhasil membangun komunitas penggemar di berbagai daerah. Ketua fans mereka, Haryanto, bahkan mengorganisasi dukungan dengan menyewa bus untuk menghadiri acara mereka.

Baca Juga:  Konferprov PWI Jateng 2025 Digelar Meriah di RRI Semarang, Dua Calon Berebut Kursi Ketua

Bersaing di Era Modern

Meski industri hiburan saat ini didominasi musik koplo dan campursari, OM Lorenza membuktikan bahwa dangdut klasik masih punya tempat. Selain tampil di panggung hajatan, mereka kini aktif di dunia digital dan menerima endorsement.

Baca Juga:  Program Makanan Bergizi Gratis Diluncurkan di Ngawi, Ribuan Siswa Jadi Penerima Manfaat

Honor penampilan OM Lorenza pun cukup terjangkau. Untuk acara dalam kota Sukoharjo, tarifnya berkisar Rp 4-5 juta, sedangkan untuk luar kota menyesuaikan jarak.

Baca Juga:  Isu Pungli di Sekolah Negeri Jatim Kian Panas, DPRD Turun Tangan

Dengan perjalanan inspiratif dan ciri khas yang unik, OM Lorenza berhasil membuktikan bahwa dangdut klasik tak lekang oleh waktu. Mereka kini menjadi salah satu grup musik yang paling ditunggu-tunggu di setiap acara.(Widya)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini
error: Content is protected !!