Banjir di Musim Kemarau, Dua Desa di Tuntang dan Banyubiru Terendam Air Hingga Setinggi 50 CM
![]() |
Air merendam rumah warga. |
Laporan: Muhamad Nuraeni
UNGARAN | HARIAN7.COM – Hujan deras yang mengguyur Kecamatan Tuntang, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, pada Jumat (24/5/2024) mengakibatkan dua desa di dua kecamatan terendam banjir.
Desa yang terdampak adalah Desa Rowosari, Kecamatan Tuntang, dan Desa Rowoboni, Kecamatan Banyubiru, Kabupaten Semarang.
Hendra Dwi Nugroho, Ketua RW 03 Dusun Rowopolo, mengaku terkejut dengan banjir kali ini. Musim kemarau yang biasanya tenang, tiba-tiba berubah saat hujan deras turun pada Kamis (23/5/2024) dari pukul 19.00 WIB hingga 05.00 WIB keesokan harinya.
“Biasanya banjir datang saat musim penghujan. Tapi ini sudah musim kemarau, tiba-tiba hujan deras semalam dan langsung banjir. Warga kaget, ketinggian air mencapai 50 centimeter, padahal biasanya hanya 20 centimeter,” ujar Hendra kepada harian7.com, Jumat (24/5/2024).
Hendra menjelaskan, selain hujan deras, banjir juga disebabkan oleh jebolnya tanggul sungai di Rowopolo dan meluapnya air sungai. Ditambah dengan bendungan sungai Tuntang yang tidak dibuka, sehingga air meluap ke permukiman warga.
“Sungai di sini bermuara di Rawa Pening, jadi ketika debit air di Rawa Pening tinggi, sementara bendungan Tuntang tidak dibuka, air dari sungai ini meluap,” kata Hendra.
Akibat banjir ini, rumah 59 kepala keluarga di Dusun Rowopolo dan Dusun Rowosabi, Desa Rowosari, terendam air. Warga berharap pemerintah segera melakukan pengerukan sungai yang mulai mengalami sedimentasi.
“Banjir di sini sudah sering terjadi, harapannya ada pengerukan sungai biar tidak banjir lagi kalau hujan turun,” harap Hendra.
Pantauan harian7.com di lokasi, hingga pukul 11.00 WIB, dua dusun tersebut masih terendam banjir dengan ketinggian air sekitar 50 centimeter. Warga mulai bergotong-royong membersihkan rumah mereka. Di beberapa titik, aliran air cukup deras, memaksa warga menutup akses jalan desa yang terdampak banjir.(*)
Tinggalkan Balasan