HARIAN 7

JENDELA INFORMASI DAN MITRA BISNIS ANDA


Ungkap Syukur, Warga Kemranggon Banjarnegara Kirab Ratusan Tenong dan 5000 Takir Hingga Tanam Kepala Kambing

 

Ratusan warga Desa Kemranggon menuju taman Maerakaca untuk melaksanakan ritual takiran sambut tahun Baru islam

Laporan: Iwan Setiawan

BANJARNEGARA, harian7.com – Sebagai ungkapan rasa syukur atas panen yang melimpah dan menyambut rahun baru islam 1 Muharram 1445 H  warga Desa Kemranggon, Kecamatan Susukan, Kabupaten Banjarnegara melakukan kirab ratusan tenong yang terpusat di taman Maerakaca  lapangan desa setempat.

Warga Desa Kemranggon yang hadir didominasi oleh ibu-ibu, mereka datang Maerakaca membawa tenong yang berisi takir lengkap dengan lauk pauk.

Baca Juga:  Nikmati Suasana Alam Gratis, Warga di Banjarnegara Dirikan Gubuk Bambu di Pinggir Sungai Serayu, Ini Fasilitasnya

Mereka datang dari tiga dusun dan tiga penjuru desa, satu persatu warga datang memasuki taman Maerakaca untuk menggelar ritual kenduri masal yang dipimpin oleh tokoh agama Desa Kemranggon.

Kepala Desa Kemranggon, Andi Setiawan mengatakan bahwa,  warga Desa setiap tahun baru muharram warga desa menggelar acara adat yakni takiran.

Andi Setiawan saat menyiram kepala kambing yang telah ditanam di tengah lapangan Desa Kemranggon

“Ada 5000 takir yang di bawa ke taman Maerakaca, ini adalah bentuk ungkapan syukur karena hasil panen yang melimpah dan mendapatkan rezeki yang melimpah, maka kita berdoa dan makan bersama, berharap, dengan Takir tahun depan lebih maju dan barokah”ujar Andi Setiawan, Rabu (19/7/2023.

Baca Juga:  Gebyar Hari Jadi Banjarnegara Ke-452 Jadi Sorotan, Kenapa Tidak Ada Agenda Berkunjung di Kediaman Budhi Sarwono

Selain digelar tukar takir yang dihadiri oleh 1000 ibu-ibu juga ditanam kepala kambing di tengah taman Maerakaca, karena di desa tidak ada Kepala kebau diganti dengan kepala kambing, hal ini sebagai simbol untuk menangkal kebodohan.

Baca Juga:  Dagang Saat Sholawatan Zahirmania, Penjual Kopi Keliling Ini Beromset Jutaan

“Dengan ditanamnya kepala kerbau, memendem Kerbau artinya kebodohan dipendem jauh-jauh, sehingga kita bisa berfikir lebih jernih, cerdas dan juga bermanfaat bagi masyarakat,” ungkap Saidi salah satu tokoh adat Desa Kemranggon.

Istimewa

Lanjut Saidi, setelah kepala kambing ditanam didalam tanah sedalam 50 centimeter kemudian disiram dengan air kendi dengan harapan Desa Kemranggon adem ayem.

“Kita berdoa kepada Allah berharap agar masyarakat Desa Kemranggon senantiasa  adem ayem, tentrem,raharjo kalis ing sambikolo,” pungkasnya.**

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini
error: Content is protected !!