HARIAN 7

JENDELA INFORMASI DAN MITRA BISNIS ANDA


Dikatakan Kebijakan Kuno, Pelajar SD-SMP se- Banjarnegara Berwisata ke Dieng, Begini Penjelasan Agung Yusianto

Foto Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Banjarnagara

Laporan: Iwan Setiawan


BANJARNEGARA, harian7.com – Dinas Pariwisata dan Kebudayaan bekerja sama dengan Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Banjarnegara pada tahun 2022 menggelar Wisata Edukasi dalam rangka mengenalkan potensi pariwisata di Banjarnegara.

Dengan melibatkan pelajar Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah Pertama se Kabupaten Banjarnegara, siswa akan di kenalkan destinasi wisata komplek candi Arjuna, musium Kaliasa dan kawah Sikidang.

Agung Yusianto Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Banjarnegara mengatakan bahwa, wisata edukasi dataran tinggi Dieng berupa edukasi sejarah, budaya, wisata, pertanian dan pemanfaatan panas bumi di kawasan Dieng.

Baca Juga:  Kunjungan SBY di Banjarnegara Tumbuhkan Semangat Para Kader, I Putu Dodi: Kita kembalikan masa Kejayaan Partai Demokrat Bersama AHY

“Hal ini di lakukan untuk mengenalkan kepada pelajar untuk lebih mengenal pariwisata unggulan yang berada di daerahnya dalam yakni kawasan Dieng yang berada di Kabupaten Banjarnegara,” jelasnya, Kamis (23/06/2022) kemarin.

Menurut Agung, berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan rata-rata para pelajar belum mengetahui jika kawasan Dieng berada di wilayah Banjarnegara.

Baca Juga:  Dua Maling Velg dan Ban Mobil di Rumah Kost Berhasil di Bekuk Polisi
Istimewa

“Maka saya selaku kepala dinas Pariwisata dan kebudayaan sekaligus PLT Dinas Pendidikan menghimbau kepada kepala sekolah SD dan SMP se Kabupaten Banjarnegara agar para pelajar berwisata ke Dieng,” tuturnya.

Harian7.com saat mengkonfirmasi jika banyak kalangan menilai bahwa, kebijakan dinas dalam memberikan surat edaran terhadap kepala sekolah SD dan SMP untuk berwisata ke Dieng merupakan suatu kebijakan kuno serta seolah-olah tidak ada terobosan baru, Agung menjawab sangat bijaksana.

“Kalau ini dikatakan kebijakan kuno indikatornya apa? Jika ini kebijakan kuno otomatis ada kebijakan modern, niat kami hanya untuk mengenalkan kepada para pelajar agar lebih tau tentang Dieng sebelum berwisata ke daerah lain, fakta dilapangan para pelajar hanya sedikit yang mengetahui Dieng” imbuhnya.

Baca Juga:  Tri Mulyantoro Gelar Dialog Kebudayaan Bertema Nguri-nguri Budaya, Kesenian Sarana Untuk Menghibur Diri

Dengan adanya korikulum Merdeka, Agung semakin yakin bahwa yang dilakukan dinas sangalah relevan berwisata edukasi di kawasan tinggi Dieng.

“Menurut saya berwisata ke Dieng latar belakangnya Asbabun Nuzul nya obyektif dan ilmiyah,” pungkasnya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini
error: Content is protected !!