HARIAN 7

JENDELA INFORMASI DAN MITRA BISNIS ANDA

Temukan Minyak Goreng Curah, Ganjar : Pedagang Jual Hingga Rp 22 Ribu

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo saat sidak minyak goreng curah di pasar bulu Semarang. 

SEMARANG, Harian7.com – Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo melakukan sidak ke Pasar Bulu Kota Semarang, untuk mengecek ketersediaan serta harga minyak goreng di pasaran, Selasa (5/4).

Dalam sidak tersebut, Ganjar menemukan fakta mengejutkan. Para pedagang menjual minyak goreng curah kepada konsumen yang harusnya Rp14.000 menjadi Rp22.000 perliter.

Awalnya saat Ganjar datang, mendapat keluhan dari para pedagang tentang sulitnya minyak goreng. Di toko mereka, juga hanya terpajang minyak goreng kemasan.

Tini mengatakan kesulitan mendapat pasokan minyak goreng curah. Kalaupun dapat, harganya juga cukup mahal, yakni di atas Rp18.000 per liternya.

Baca Juga:  Makan Nasi Padang Sudah Biasa, Lha Ini? Warga Grobogan Gemar Makan Nasi Pagar

“Minyak goreng curah susah pak, harganya juga sama-sama mahal. Mending jual yang kemasan. Makanya kami jual ke konsumen Rp22.000 per liter. Kalau tidak begitu, ya tidak untung,” ujarnya. 

Tidak hanya dari Tini, para pedagang lain juga menyampaikan hal yang sama. Mereka tidak ada yang menjual minyak goreng curah seharga Rp14.000 per liter.

Ganjar bahkan membuktikan sendiri dengan membeli minyak goreng pada salah satu pedagang. Dia pun harus mengeluarkan uang Rp20.000u untuk seliter minyak goreng curah. Bahkan, tak boleh beli banyak karena pedagang kasihan pada pembeli lain.

“Berarti minyak goreng curah Rp14.000 itu hoaks ya bu,” canda Ganjar.

Baca Juga:  DPD LAN Jateng Salurkan Bansos Pada Warga Mangkang Wetan

Ganjar menuturkan, dari pengecekan itu diaa menemukan bahwa cerita minyak goreng curah Rp14.000 tidak ada di pasaran. Sampai tingkat bawah, harga minyak goreng curah bisa mencapai Rp22.000 per liter.

“Ternyata dari informasi yang kita dapat dari pedagang, itu banyak pemainnya. Jadi, para pedagang ini beli dari orang lain sudah harga Rp18.000. Jadi rasa-rasanya, model operasinya harus diubah,” ujar Ganjar.

Sistem distribusi minyak goreng curah yang disubsidi pemerintah seharga Rp14.000 memang harus diubah. Tidak bisa lagi, minyak dilepas ke pasaran tanpa ada pantauan.

“Kalau seperti ini, relatif konsumen tidak akan dapat harga Rp14.000, yakin saya nggak mungkin. Maka sistemnya harus diubah, model distribusinya harus tertutup. Namanya subsidi, harus diberikan satu persatu dan langsung ke pedagang,” tuturnya.

Baca Juga:  Kecelakaan Karambol di Jalan Raya Ngablak - Kopeng Libatkan 3 Mobil, Bermula Mobil Pelat Merah

Diar juga mengantisipasi peredaran minyak goreng curah bersubsidi yang sebentar lagi akan datang ke Jawa Tengah. Untuk mengantisipasi adanya permainan harga, maka pihaknya akan memastikan minyak goreng subsidi betul-betul sampai langsung ke tangan yang membutuhkan.

“Mungkin penting juga ada semacam identitas pedagang untuk menebus minyak goreng ini, sebab kalau tidak selalu ada permainan. Ada middleman yang bermain dan ambil untung banyak. Selain itu, gagasan dulu pabrik mendistribusikan dan mengawasi langsung ke pedagang itu menurut saya bagus dan bisa diterapkan,” ujarnya.

Editor : Andi Saputra

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini
error: Content is protected !!