HARIAN 7

JENDELA INFORMASI DAN MITRA BISNIS ANDA


FKUB Salatiga Menolak Adanya Gerakan People Power

SALATIGA, harian7.com – Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kota Salatiga menolak adanya People Power, pasalnya gerakan ini sangat jauh dari etika bangsa. Apalagi jika People Power itu dibuat alasan untuk menegakkan kalimat Allah, padahal faktanya kedua pihak sama-sama muslim dan saudara sendiri sebangsa dan setanah air. Untuk itu ajakan people power merupakan ajakan yang sangat menyesatkan dan masyarakat khususnya Salatiga jangan sampai terprovokasi. Demikian ditegaskan Ketua FKUB Kota Salatiga Drs Noor Rofiq, Selasa (14/5/2019).

Baca Juga:  Lakukan Perpanjangan Kontrak, 103 Anggota PTKW Ikuti Seleksi

“Gerakan people power itu sangat jauh dari etika bangsa, lebih kacau jika alasan bahwa People Power itu untuk menegakkan kalimat Allah padahal faktanya kedua pihak sama-sama muslim dan saudara sendiri sebangsa setanah air. Untuk itu masyarakat jangan sampai terprovokasi,” katanya.

Ditambahkan, bahwa gerakan People Power itu sangat tidak baik dalam etika berbangsa dan bernegara. Ini berlawanan dengan keputusan dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan sebaiknya kalau sudah ditetapkan oleh konstitusi dan oleh pemerintah, sebagai rakyat dan sebagai bangsa yang mengikuti aturan pemerintah dan UUD 1945 harus tunduk dengan konstitusi dan aturan hukum yang berlaku.

Baca Juga:  Troussier Yakin Timnas Vietnam Sulit Dikalahkan di Piala Asia 2023

Dalam bulan Ramadhan ini hendaknya dapat dimanfaatkan sebagai momentum dalam menjaga hawa nafsu dan emosi. Jangan sampai justru memprovokasi dan membuat kegaduhan maupun keonaran di tengah-tengah masyarakat melalui gerakan People Power. Selain itu jika ada pihak yang keberatan dengan hasil KPU, nantinya dapat menempuh jalur hukum sesuai konstituasi.

Baca Juga:  Cemburu Istri Digoda, DF Pukul Tetangganya Menggunakan Vapor Hingga Pingsan

“Jika memang ada pihak yang merasa keberatan dapat menempuh jalur hukum sesuai dengan konstitusi. Marilah, kita semua dapat menjaga bersama NKRI tetap aman damai dan sejuk serta penuh toleransi ditengah kebhinnekaan,” tandasnya. (Heru Santoso)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini
error: Content is protected !!