HARIAN 7

JENDELA INFORMASI DAN MITRA BISNIS ANDA

Tekan Penyebaran PMK, Pemkab Semarang Berencana Perpanjang Penutupan Pasar Hewan

Laporan: Arie Budi | Kontributor Ungaran

UNGARAN,harian7.com – Mengantisipasi semakin merebaknya penyakit mulut dan kuku (PMK) hewan ruminansia di Kabupaten Semarang, pemkab berencana memperpanjang penutupan pasar hewan di seluruh wilayah. Hal itu dikatakan Bupati Semarang, H Ngesti Nugraha usai meninjau dua kandang komunal sapi di Desa Kalisidi, Ungaran Timur, Rabu (1/6/2022) siang.

Didampingi Kepala Dinas Pertanian Peternakan dan Pangan Wigati Sunu dan Kades Kalisidi Dimas Prayitno Putra, Bupati Semarang melihat langsung kondisi puluhan ternak sapi perah yang terjangkit PMK. Puluhan peternak mengikuti kunjungan itu dengan antusias. Mereka mengeluhkan kondisi wabah penyakit yang berpotensi mendatangkan kerugian puluhan juta rupiah itu.

Baca Juga:  Gunakan 47 Bus, 2500 Perangkat Desa di Banjarnegara Demo Ke Jakarta, Minta Kejelasan Status dan Kesejahteraan

Dihadapan peternak, Bupati Semarang mengungkapkan rasa prihatin atas bencana non alam itu. Menurutnya Pemkab akan terus berupaya menekan penyebaran PMK dengan berbagai cara dan kerja sama antar instansi.

 “ Penutupan seluruh pasar hewan sampai 6 Juni mendatang direncanakan akan diperpanjang. Hal itu untuk mengendalikan lalu lintas ternak dari luar daerah agar tidak mudah masuk ke Kabupaten Semarang,” ujarnya.

Ditambahkan Bupati Semarang, Pemkab juga akan membentuk satuan tugas (satgas) penanganan PMK. Pembentukan satgas itu akan dibahas lebih lanjut bersama Forkompimda dan instansi terkait.

Baca Juga:  Diduga Lemah Dalam Perencanaan, Pembangunan Infrastruktur TA. 2022 di Desa Ngrandu Gagal Terlaksana, LSM ICI Akan Lapor ke APH

Kepala Dinas Pertanian Peternakan dan Pangan Wigati Sunu menjelaskan PMK pertama kali teridentifikasi pada pertengahan Mei lalu. Sampai dengan akhir Mei lalu tercatat ada 494 ekor sapi yang diduga (suspect) PMK. Dari jumlah itu sebanyak lima ekor terkonfirmasi dan dua ekor mati. Kecamatan Bawen menjadi satu-satunya wilayah zona merah PMK karena telah terkonfirmasi kasusnya. Sedangkan kecamatan suspect PMK antara lain Pringapus, Ungaran Barat, Ambarawa, Tuntang, Pabelan, Getasan, Tengaran, Susukan, Suruh dan Kaliwungu. 

Baca Juga:  15 Ribu PKL Pemilik Warung dan Nelayan di Banjarnegara Dapat BLT, Ini Syaratnya?

“ Penanganan ternak yang diduga terjangkit dilakukan oleh dokter hewan dan tenaga para medis hewan dengan memberikan vitamin dan obat-obatan,” terangnya.

Sementara itu Kepala Desa Kalisidi Dimas Prayitno menjelaskan satgas PMK desa terus melakukan pemantauan penyebaran penyakit ini. Populasi sapi di Kalisidi sebanyak 360 ekor di enam kandang komunal dan 300 ekor di kandang perorangan.

 “ Sebanyak 210 ekor sapi diduga terjangkit PMK dan dua ekor mati. Hanya dua kandang komunal yang masih steril dari virus PMK,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini
error: Content is protected !!