HARIAN 7

JENDELA INFORMASI DAN MITRA BISNIS ANDA


Tiga Anggota DPRD Jateng Jadi Narasumber PPEP, Begini Penjelasnya

Istimewa

Laporan: Iwan Setiawan

BANJARNEGARA, harian7.com – Tiga anggota DPRD Jawa Tengah menjadi narasumber Pelatihan Peningkatan Ekonomi Perempuan (PPEP) di aula balai Desa Gumelem Kulon, Kecamatan Susukan, Kabupaten Banjarnegara, Sabtu (25/06/2022) pagi.

Ketiga anggota DPRD Jawa Tengah antara lain Tri Mulyantoro dari fraksi PKS, Sri Ruwiyati dari Fraksi PDIP dan Gus Wakhid Jumali dari Fraksi PKB, hadir pula Susanto camat Susukan dan Arief Macbub Kepala Desa Gumelem Kulon.

Dalam paparanya Tri Mulyantoro  menyampaikan penting seorang perempuan dalam membangun sebuah usaha harus dilandasi 3 hal untuk bisa menunjang ekonomi keluarga.

Baca Juga:  Nekat Terjun ke Sumur Sedalam 9 Meter Kakek Asal Kejobong Meninggal Dunia

“Sebuah usaha kalau ingin sukses harus berlandaskan ridho dari Allah swt, banyak bersedekah, usaha yang sukses akan melenggangkan mahligai rumah tangga agar sakinah mawadah warahmah dan kepada kaum pria untuk saling menghargai agar tidak merasa dirinya paling kuat, serta menganggap dirinya paling benar,” jelasnya.

Sementara Sri Ruwiyati mengatakan, alasan perempuan bekerja adalah ingin mencari tambahan pendapatan, Membantu suami,
Dan hanya sekerdar mengisi waktu luang, serta suami tidak ada atau tidak mampu untuk bekerja.

Baca Juga:  Guna Menunjang Kegiatan Porcam, Anwar Anggota DPRD Banjarnegara Serahkan 16 Bola dan Kaos Team

“Dengan perempuan bekerja maka akan belajar mangambil keputusan sendiri tanpa harus menunggu keputusan suami, dengan bekerja nantinya perempuan akan lebih terampil dan berkembang karena akan terus belajar untuk menumbuhkan kepercayaan diri perempuan tersebut,” tuturnya.

Ditempat sama Gus Wakhid Jumali mengatakan bahwa, Perempuan mendominasi pertumbuhan tenaga kerja di sektor ekonomi kreatif 55.74% sementara pada ekonomi nasional laki-laki masih dominan namun ekonomi kreatif perempuan lebih banyak dan lebih berpotensi.

Baca Juga:  Ganjar Jadi Motivator SSB U-10 Tawangmangu, Wakil Indonesia di Turnamen Internasional

“Untuk meningkatkan peluang usaha setiap produk yang ada wajib ada peluang market tersendiri, sebelum menjual kita harus kenali terlebih dahulu pasarnya baru bicara profit keuntungan,” ungkapnya.

Gus Wakhid menambahkan dalam membentuk sebuah usaha hindari tanpa nama dan tanpa merek, kemasan sangat sederhana serta tidak ada label.

“Untuk menunjang usaha agar lebih maju antara lain, merek mudah diingat, ringkas, dan mudah diucapkan, label berupa stiker berisi komposisi nomor ijin PIRT yang sudah berijin,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini
error: Content is protected !!