Hangatnya Toleransi di Desa Ketanggung Ngawi: Perayaan Natal GPS Berlangsung Khidmat dan Sederhana

Laporan : Budi A

NGAWI | HARIAN7.COM – Ratusan jemaat Gereja Pantekosta Serikat (GPS) Desa Ketanggung, Kecamatan Sine, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, merayakan Natal 2025 dengan penuh sukacita dan kesederhanaan. Mengangkat tema “Surga Menyentuh Palungan, Yesus Lahir di Tengah Kesederhanaan”, perayaan yang digelar pada Minggu (21/12/2025) ini menjadi potret nyata kerukunan antarumat beragama.

Acara yang berpusat di GPS Dusun Kopenaan tersebut berlangsung khidmat. Kehadiran berbagai elemen masyarakat, mulai dari Kepala Desa Ketanggung Sri Joko, jajaran Polsek dan Koramil Sine (Forpimcam), tokoh masyarakat, hingga warga lintas iman, menambah kehangatan suasana perayaan.

Ketua Panitia Natal, Andreas, dalam sambutannya menyampaikan apresiasi mendalam atas kehadiran seluruh elemen masyarakat. Menurutnya, keterlibatan warga dari berbagai latar belakang keyakinan dalam momentum ini merupakan bukti kuatnya moderasi beragama di Desa Ketanggung.

“Terima kasih atas kehadiran unsur masyarakat dalam perayaan ini. Kami sengaja melibatkan warga lintas iman karena kami meyakini bahwa Tuhan hadir untuk menyelamatkan seluruh umat manusia. Ini adalah pesan kasih bagi dunia, bukan hanya bagi keluarga di sekitar gereja,” ujar Andreas.

Keamanan selama prosesi ibadah juga menjadi prioritas. Pendeta GPS, Pdt. Jery, menyampaikan rasa terima kasih kepada aparat kepolisian dan TNI yang telah bersiaga sejak pagi hari.

“Apresiasi kami kepada anggota Polsek dan Koramil Sine yang telah melakukan sterilisasi area gereja sesuai SOP. Pengamanan ini memberikan rasa aman dan nyaman bagi umat Kristiani dalam beribadah,” ungkap Pdt. Jery.

Sebagai penanggung jawab kegiatan, Pdt. Jery juga memanjatkan rasa syukur atas kelancaran acara sekaligus memberikan ucapan menyambut pergantian tahun. “Kami mengucapkan Selamat Natal 2025 dan selamat menyongsong Tahun Baru 2026 bagi kita semua,” tambahnya.

Senada dengan hal tersebut, Kepala Desa Ketanggung, Sri Joko, memberikan apresiasi tinggi atas kekompakan warganya. Ia berharap semangat kebersamaan ini terus dirawat sebagai identitas desa.

“Kebersamaan yang tercermin hari ini adalah wujud nyata toleransi yang harus kita jaga bersama di desa ini. Kerukunan adalah modal utama dalam membangun masyarakat yang harmonis,” pungkas Sri Joko.