HARIAN 7

JENDELA INFORMASI DAN MITRA BISNIS ANDA

Menyibak Hukum di Jantung Yudikatif:  Mahasiswa UIN Salatiga Menyambangi Mahkamah Agung, Belajar Langsung dari Sumbernya

Laporan: Nurrun J

JAKARTA | HARIAN7.COM – Gedung Mahkamah Agung Republik Indonesia di Jalan Medan Merdeka Utara kedatangan tamu istimewa, Kamis siang, (24/4/2025). Sebanyak 149 mahasiswa Program Studi Hukum Keluarga Islam dari Fakultas Syariah Universitas Islam Negeri (UIN) Salatiga menjejakkan kaki di pusat kekuasaan kehakiman negeri ini.

Agenda mereka: kunjungan akademik untuk menyaksikan langsung denyut nadi peradilan tinggi yang selama ini hanya mereka kenal lewat buku ajar.

Kegiatan dibuka oleh Dekan Fakultas Syariah, Prof. Dr. Ilyya Muhsin, M.Si., yang memperkenalkan profil institusinya kepada jajaran Mahkamah Agung. Dengan nada bangga, ia memamerkan capaian akademik kampus, terutama Jurnal Ijtihad yang sedang naik daun di panggung ilmiah global.

Baca Juga:  Desa Mandiri Pangan, Langkah Kabupaten Semarang Menuju Masa Depan Lebih Sehat

“Jurnal Ijtihad saat ini tercatat sebagai jurnal terbaik dunia dalam bidang studi Islam, terbaik se-Asia di bidang hukum, dan menjadi jurnal terbaik di Indonesia di semua bidang ilmu,” ucapnya.

Tak sekadar mengenalkan institusi, Prof. Ilyya juga menegaskan misi kunjungan ini: membuka cakrawala para mahasiswa agar tak semata-mata mengunyah teori, tapi mampu menafsirkan hukum melalui praktik dan pengalaman nyata. “Agar mahasiswa tidak hanya memahami teori hukum dalam ruang kelas, tetapi juga menyaksikan secara langsung bagaimana Mahkamah Agung menjalankan tugas konstitusionalnya dalam menegakkan keadilan,” ujarnya.

Sambutan hangat datang dari tuan rumah. Hakim Yustisial Mahkamah Agung, Panca Yunior Utomo, S.H., M.H., menyambut para calon sarjana hukum dengan suntikan semangat.

Baca Juga:  Berkah Syawal! Usai Lebaran, 5 Pegawai Rutan Salatiga Naik Pangkat — Redy Agian: “Terus Jadi Role Model dan Pelayan Publik yang Amanah”

“Mahasiswa hukum hari ini adalah calon-calon hakim masa depan. Diharapkan kalian membawa idealisme dan integritas dalam menegakkan keadilan,” katanya, lugas.

Sesi berikutnya menguliti jantung kerja lembaga ini. Letkol Rahmansyah Faharuddin, S.H., M.H., M.Han., dari Biro Hukum dan Humas MA, membeberkan peran Mahkamah Agung dalam sistem peradilan nasional—dari wewenang kasasi hingga nasihat hukum bagi lembaga negara. Tak lupa ia menyentil transformasi digital yang tengah digiatkan MA.

“Kami terus mengembangkan sistem peradilan elektronik agar lebih efisien dan akuntabel,” tuturnya.

Tak lengkap bicara MA tanpa menengok sejarahnya. Pak Martomo, S.H.I., M.A., membawa mahasiswa menelusuri jejak panjang lembaga ini sejak kelahirannya pada 19 Agustus 1945. Ia menghidupkan kembali sosok-sosok pionir peradilan, seperti Jenderal TNI Ali Said, Ketua MA pertama pasca-kemerdekaan.

Baca Juga:  Harga BBM Nonsubsidi Naik per 1 Februari 2025, Ini Dampaknya bagi Konsumen

“Sarjana hukum dari Fakultas Syariah tidak hanya berkiprah di Pengadilan Agama, tetapi juga memiliki peluang besar di Pengadilan Umum, PTUN, hingga Pengadilan Militer,” ujarnya menyemangati.

Rangkaian kunjungan ditutup dengan diskusi interaktif, sesi tanya jawab, dan penyerahan cenderamata. Simbol sederhana, tapi sarat makna: ikatan antara dunia akademik dan institusi yudikatif yang diharap terus erat, demi melahirkan generasi penegak hukum yang mumpuni dan berintegritas.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini
error: Content is protected !!