HARIAN 7

JENDELA INFORMASI DAN MITRA BISNIS ANDA

Kejamnya Ibu Tiri, Dua Bocah Disekap dan Disiksa, Begini Kronologinya

MAKASAR | HARIAN7.COM – Dua bocah kakak beradik di Makassar, IS (8) dan SF (9), mengalami kondisi kritis setelah disekap di dalam toilet dan disiksa oleh ibu tiri mereka, NI (28). Polisi mengungkap kejadian mengerikan ini setelah menerima laporan dari warga dan langsung melakukan penggeledahan di lokasi.

Baca Juga:  Terjebak Enceng Gondok di Rawa Pening, Nelayan Berhasil Dievakuasi Tim SAR

Saat ditemukan, kedua korban dalam kondisi memprihatinkan dengan tubuh lemah dan penuh luka. IS mengalami luka bakar serius di tubuhnya akibat siraman air panas, sementara SF juga mengalami luka di beberapa bagian tubuhnya. Parahnya lagi, mereka mengalami gizi buruk karena tidak diberi makan selama satu minggu.

Baca Juga:  Ekspor Jawa Tengah Terkoreksi Tipis di Maret 2025, Nonmigas Tetap Jadi Andalan

Pelaku penyiksaan, yakni ayah kandung korban AY (37) dan ibu tiri NI (28), telah diamankan pihak kepolisian. Dalam penggeledahan, polisi juga menemukan rantai besi dan gembok yang digunakan untuk menyekap kedua bocah malang itu.

Baca Juga:  Qhotmil Quran, Warga Binaan Rutan Salatiga Gelar Doa Bersama Untuk Indonesia

Menurut Kapolres Pelabuhan Makassar AKBP Restu Wijayanto, IS dan SF pertama kali disekap di dalam toilet sejak 31 Januari 2025. Pada 3 Februari, mereka mulai dirantai dan mengalami kekerasan fisik. Hingga akhirnya, pada 6 Februari, petugas yang mendapat informasi dari warga menemukan mereka dalam keadaan mengenaskan.

Baca Juga:  Menjelang Aksi 50 Ribu Massa, Pati Siaga Penuh, Desakan Mundur Bupati Sudewo Memuncak

Saat ini, kedua bocah sedang menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Polri Bhayangkara Makassar. Tim dokter, termasuk spesialis anak dan ahli gizi, bekerja keras untuk memulihkan kondisi mereka.

Baca Juga:  Koni Banjarnegara Turun Gunung , Bagi Atlit Yang Bisa Menyumbangkan Emas Bonus Rp 70 Juta

“Kondisi mereka mulai membaik, namun butuh waktu lama untuk pemulihan fisik dan trauma yang dialami,” ujar AKBP Restu Wijayanto.

Baca Juga:  Jaringan Hotel Tauzia, The Wujil Resort & Conventions and Harris Sentraland Lakukan Aksi Tanggap Korban Banjir di Semarang

Kasus ini menjadi perhatian publik dan memicu kecaman luas terhadap pelaku kekerasan terhadap anak. Polisi berjanji akan menindak tegas kedua pelaku demi keadilan bagi korban.(Fian)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini
error: Content is protected !!