HARIAN 7

JENDELA INFORMASI DAN MITRA BISNIS ANDA

Alarm Merah di Proyek Wahid Prime: Besi H Beam 12 Meter Jatuh, Penerapan K3 Diragukan

SALATIGA | HARIAN7.COM – Sebuah besi H Beam kurang lebih sepanjang 12 meter jatuh dari ketinggian di lokasi pembangunan Hotel Wahid Prime di Jl. Jenderal Sudirman, Senin (3/1/2025) sekitar pukul 15.00 WIB. Besi tersebut menancap di Jl. Kalipengging, tepat di sisi selatan proyek, dan nyaris mencelakai pengguna jalan.

Baca Juga:  Kosgoro 1957 Gelar Baksos di Karangsari Dengan Bagikan Paket Sembako.

Peristiwa ini sontak menarik perhatian warga dan pengendara yang melintas. Sejumlah saksi mata menilai kejadian ini sebagai bukti lemahnya pengamanan proyek, yang berpotensi membahayakan masyarakat sekitar.

Baca Juga:  Kisruh di KUD SK di Wilayah Kec Pabelan, RAT Ditolak Lantaran Diduga Adanya Aroma Korupsi

Warga Was-was, Proyek Minim Pengawasan

Seorang pengendara bernama Budiman, warga Suruh, mengungkapkan kekhawatirannya atas insiden ini.

“Seharusnya pihak proyek lebih memperhatikan keselamatan. Kalau sampai ada yang tertimpa, siapa yang bertanggung jawab?” ujarnya dengan nada geram.

Baca Juga:  Charlie Hospital Beri Bonus PSIS Semarang

Kekhawatiran serupa juga diungkapkan warga sekitar. Mereka merasa was-was setiap melintas di area proyek yang dimiliki oleh PT Puri Wahid Pratama tersebut. Hotel yang direncanakan memiliki 12 lantai ini dipenuhi material konstruksi, terutama besi-besi panjang yang tampak berdiri di atas bangunan tanpa pengamanan maksimal.

Baca Juga:  Lisa Blackpink Bikin Heboh! Debut Akting di The White Lotus, Dapat Bayaran Fantastis Meski Cuma Tampil Sebentar

“Kami berharap ada tindakan nyata dari pihak pelaksana proyek. Jangan sampai menunggu ada korban dulu baru bertindak,” ujar seorang warga yang enggan disebutkan namanya.

Baca Juga:  Gegerkan Warga, Sesosok Mayat Ditemukan di Area Pekuburan

Seorang tukang parkir di sekitar lokasi juga mengaku kaget saat mendengar suara dentuman keras dari besi yang jatuh.

“Untung saja kondisi sedang sepi. Saya juga was-was saat melintas di sekitar proyek karena banyak pekerja yang minim APD,” katanya.

Baca Juga:  BNPB Gunakan Modifikasi Cuaca untuk Lancarkan Pencarian Korban Longsor di Pekalongan

Tak hanya itu, ia juga mengeluhkan kondisi jalan di sekitar proyek yang menjadi licin akibat tanah yang berceceran.

“Seharusnya pihak pelaksana proyek juga memperhatikan lingkungan sekitar, bukan hanya fokus membangun,” tambahnya.

Baca Juga:  Datangi Pos Pengamanan, Kapolresta Magelang Pastikan Personel Siap Melayani Masyarakat Yang Mudik

Lembaga Advokasi: Kontraktor Harus Disanksi!

Presiden Direktur Lembaga Advokasi Perlindungan Konsumen (LAPK) Majapahit Nusantara, T. Haryanto, menilai insiden ini sebagai bukti lemahnya pengawasan dan kelalaian dalam penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).

Baca Juga:  Kosgoro 1957 Gelar Baksos di Karangsari Dengan Bagikan Paket Sembako.

“Kontraktor yang lalai dalam menerapkan K3 dan mengabaikan SOP, hingga menyebabkan kecelakaan kerja atau membahayakan orang lain, harus dikenakan denda administratif sesuai UU Jasa Konstruksi,” tegasnya.

Baca Juga:  Datangi Pos Pengamanan, Kapolresta Magelang Pastikan Personel Siap Melayani Masyarakat Yang Mudik

Haryanto merujuk pada Pasal 96 UU Jasa Konstruksi, yang menyebutkan bahwa penyedia jasa konstruksi yang tidak memenuhi standar keselamatan dapat dikenai sanksi administratif, termasuk denda dan pidana.

Baca Juga:  Kisruh di KUD SK di Wilayah Kec Pabelan, RAT Ditolak Lantaran Diduga Adanya Aroma Korupsi

“Terlebih besi jatuh di jalan raya, ini sangat membahayakan pengguna jalan. Jangan sampai menunggu ada korban baru ada tindakan,” tambahnya.

Baca Juga:  Peduli Masyarakat Terdampak Covid 19, TP-PKK Kabupaten Way Kanan Bagi Sembako

Hingga berita ini diturunkan, belum ada keterangan resmi dari pihak pengelola proyek terkait penyebab jatuhnya besi dan langkah-langkah yang akan diambil untuk meningkatkan keselamatan di sekitar lokasi pembangunan.

Baca Juga:  Lisa Blackpink Bikin Heboh! Debut Akting di The White Lotus, Dapat Bayaran Fantastis Meski Cuma Tampil Sebentar

Keselamatan K3 Harus Jadi Prioritas

Insiden ini kembali menjadi pengingat bahwa penerapan K3 dalam proyek konstruksi tidak bisa diabaikan. Pengawasan ketat, penggunaan Alat Pelindung Diri (APD), dan prosedur keselamatan yang jelas harus diterapkan agar kejadian serupa tidak terulang.

[irp

Masyarakat berharap pihak terkait segera mengambil langkah tegas, termasuk memberikan sanksi kepada pihak yang bertanggung jawab atas kelalaian ini.(BN)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini
error: Content is protected !!