Baku Hantam di Stadion, Pengusaha Rental Jadi Korban Pengeroyokan Brutal
Laporan: Iswayuhdi
GRESIK | HARIAN7.COM – Apa yang seharusnya menjadi pertemuan untuk menyelesaikan masalah, malah berubah jadi ajang pengeroyokan sadis. Sabtu (8/3/2025) sekitar pukul 14.30 WIB, tiga pria menjadi korban amukan puluhan orang tak dikenal di depan Stadion Gelora Joko Samudro, Gresik.
Korban utama dalam insiden ini adalah Wahyudi (44), seorang pengusaha rental mobil, bersama dua rekannya, Albert Jopyanus Stevenson Nuwa dan Irsyadul Ibad. Tak terima dengan perlakuan brutal yang mereka alami, Wahyudi langsung melaporkan kejadian ini ke Polres Gresik pada pukul 18.27 WIB di hari yang sama. Laporannya terdaftar dengan nomor LP/B/53/2025/SPKT/POLRES GRESIK/POLDA JAWA TIMUR.
Ditemani kuasa hukumnya, Dodik Firmansyah, S.H., Wahyudi juga menjalani visum sebagai bukti dugaan penganiayaan.
Mobil Hilang, Masalah Datang
Menurut Dodik Firmansyah, insiden ini bermula dari sebuah konflik terkait mobil Toyota Calya W 1031 CV. Mobil tersebut awalnya disewa oleh Irsyadul Ibad, tetapi entah bagaimana malah digunakan sebagai jaminan utang senilai Rp 40 juta. Yang bikin runyam, mobil itu hilang selama 10 bulan setelah berpindah tangan.
Saat ada seseorang yang mencoba mengurus STNK asli mobil tersebut di dealer, Wahyudi mendapat informasi keberadaan kendaraannya. Mereka pun sepakat bertemu di sekitar Stadion Gelora Joko Samudro.
Namun, bukan solusi yang didapat, Wahyudi dan dua rekannya justru jadi sasaran pengeroyokan. Sekelompok orang datang secara tiba-tiba dengan mobil dan motor, lalu menyerang mereka tanpa ampun.
“Mereka bukan hanya menganiaya klien kami, tetapi juga merusak mobil yang digunakan Wahyudi dan mengambil tas berisi uang serta berbagai dokumen penting,” ujar Dodik Firmansyah.
Bukan Pengeroyokan Biasa?
Dodik menduga kuat bahwa pengeroyokan ini bukan sekadar aksi spontan, melainkan sudah direncanakan. Pasalnya, beberapa pelaku diketahui berasal dari Pasuruan, yang berjarak sekitar dua jam dari Gresik.
“Mustahil mereka bisa tiba dalam hitungan menit jika tidak ada perencanaan sebelumnya,” tegasnya.
Dugaan semakin kuat karena aksi ini tak hanya sebatas pemukulan. Ada indikasi perampasan dan pengancaman terhadap nyawa korban.
Desakan untuk Polisi Bergerak Cepat
Dengan bukti visum, keterangan saksi, dan laporan resmi, Dodik Firmansyah mendesak pihak kepolisian untuk segera menangkap para pelaku. “Kami mendesak Polres Gresik, khususnya Satreskrim, untuk segera menindaklanjuti laporan ini. Para pelaku harus segera ditangkap agar kasus ini tidak berlarut-larut,” tegasnya.
Sementara itu, pihak kepolisian masih terus mendalami kasus ini dan berjanji akan memprosesnya sesuai dengan prosedur hukum yang berlaku.
Tinggalkan Balasan