Laporan: Muhamad Nuraeni
KAB.SEMARANG| HARIAN7.COM – Suasana kawasan wisata Celosia 2 Bandungan mendadak ramai, Rabu (7/5), saat rombongan Komisi C DPRD Kabupaten Semarang melakukan inspeksi mendadak (sidak).
Rombongan yang dikomandoi langsung oleh Ketua Komisi C, Wisnu Wahyudi, turut menggandeng anggota dewan lain, perwakilan Satpol PP, pihak perizinan, hingga aparatur Kecamatan Bandungan.
Tak lama berada di lokasi, para wakil rakyat ini langsung disambut manajemen Celosia. Terjadi dialog singkat namun cukup intens antara kedua belah pihak, membahas persoalan utama yang bikin tempat wisata ini jadi sorotan.
Ketua Komisi C, Wisnu Wahyudi, ketika dicegat wartawan sebelum meninggalkan lokasi, menyampaikan secara lugas bahwa kunjungan ini dilakukan karena ramainya pemberitaan mengenai Celosia 2, baik di media sosial maupun media konvensional.
“Saya melihat tadi ada yang salah paham mengenai persyaratan-persyaratan mengurus perizinan banyak yang salah karena banyak yang berubah. Jadi bukan Pemkab atau dinas terkait yang mempersulit,” katanya.
Wisnu menegaskan, DPRD tak menolak pembangunan wahana wisata. Namun ia menekankan satu hal penting: urusan legalitas harus beres lebih dulu. “Intinya perizinan diberesi dulu baru dilakukan pembangunan. Pada dasarnya kami sepakat dengan adanya pembangunan wahana wisata di sini. Sebab bisa mendongkrak pariwisata dan perekonomian di Kabupaten Semarang. Tapi kami memohon regulasinya ditaati,” tegasnya.
Sementara itu, dari pihak manajemen Celosia, Wakil Direktur Legal dan Humas, Pristiyono, buka suara soal persoalan perizinan yang sempat jadi bola panas.
“Masalah perizinan sebenarnya sudah dilakukan. Hanya memang ada perubahan sejumlah regulasi, seperti permodalan lainnya sehingga pihaknya harus mengurus dari awal lagi,” jelasnya.
Menurut Pristiyono, perubahan tersebut termasuk peralihan klasifikasi dari unit usaha agro wisata menjadi wahana wisata bertema. “Ini sedang kami perbaiki lagi sesuai arahan Pemkab,” lanjutnya.
Tak hanya itu, Pristiyono juga mengapresiasi kunjungan DPRD. “Selama mengurus kembali perizinan ini belum tuntas, pengerjaan proyek wahana wisata ini kami hentikan sementara waktu,” ungkapnya.
Ia menambahkan, pembangunan ditargetkan rampung pada Juni ini dan siap beroperasi, dengan janji menyerap tenaga kerja lokal serta mendongkrak pendapatan asli daerah.(*)