Diskusi Parenting SD St. Theresia Marsudirini 77: Merangkul Tantangan Pendidikan Anak Generasi Alpha di Era Digital
Laporan: Muhamad Nuraeni
SALATIGA | HARIAN7.COM – Dalam upaya mendukung peran orang tua dan guru dalam mendidik anak di era modern, SD St. Theresia Marsudirini 77 Salatiga mengadakan acara diskusi parenting dengan tema “Kolaborasi dalam Pendampingan Anak Generasi Alpha dan Masa Kini.” Acara yang berlangsung, Sabtu (16/11/2024) di aula sekolah ini menghadirkan Yustinus Windrawanto, S.Pd., M.Pd., sebagai narasumber utama, yang juga dosen Bimbingan Konseling di Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW).
Windrawanto membuka diskusi dengan mengajak para orang tua untuk mengevaluasi gaya pengasuhan masing-masing. Menurutnya, ada tiga gaya utama yang sering diterapkan: Autocratic Style (gaya otoriter), Permissive Style (memberi kebebasan penuh pada anak), dan Democratic Style (melibatkan anak dalam pengambilan keputusan).
“Sebagai orang tua, kita harus sadar bahwa anak-anak Generasi Alpha, yang lahir dalam periode 2010-2025, adalah generasi digital native yang sudah akrab dengan teknologi sejak usia dini. Maka dari itu, kita perlu memahami dan menyesuaikan pendekatan kita agar selaras dengan cara berpikir mereka,” ungkapnya.
Ari Budi, salah satu orang tua peserta, menyampaikan apresiasi dan kesannya terhadap kegiatan tersebut. “Mendampingi anak-anak saat ini memang penuh tantangan, khususnya dalam menyesuaikan pola pikir mereka yang cepat berubah. Dengan acara seperti ini, saya merasa lebih paham bagaimana mendidik anak saya sesuai dengan zamannya. Tentu ini butuh perjuangan, tetapi demi masa depan yang baik untuk mereka, orang tua harus berani fleksibel,” ujarnya.
Acara parenting ini merupakan kegiatan tahunan yang bertujuan meningkatkan kualitas pengasuhan baik di sekolah maupun di rumah. Kepala Sekolah SD St. Theresia Marsudirini 77, Nuzul Tri Prastiwi, S.Pd. SD, M.Pd., menambahkan, Kami berharap kolaborasi antara sekolah, orang tua, dan siswa bisa terjalin secara efektif sehingga setiap anak memiliki ruang untuk berkembang secara optimaloptimal,”tambahnya.
Selain diskusi, acara parenting kali ini juga diramaikan dengan aktivitas menggambar bersama dan permainan tradisional, bekerja sama dengan Program Studi Destinasi Pariwisata UKSW. DR Lasti Nur Satiani dari UKSW mengungkapkan pentingnya memperkenalkan permainan tradisional sebagai bagian dari pendidikan karakter anak.
“Belajar tak harus selalu di dalam kelas. Permainan tradisional dapat menjadi sarana pembelajaran yang menyenangkan dan mengajarkan nilai-nilai penting kepada anak,” ujarnya.
Tampak keceriaan dari anak-anak yang hadir, termasuk Axel Julian, siswa SD St. Theresia Marsudirini 77. “Aku tadi senang karena bisa menggambar bareng bapak, dan setelah menggambar juga bisa main sama teman-teman,” katanya penuh semangat.(*)
Tinggalkan Balasan