Terdampak Proyek Bendungan Jragung , 543 warga Candirejo Kekurangan Air Bersih
Aksi tersebut dilakukan untuk menyampaikan aspirasi akibat kekurangan air dampak dari proyek pembangunan Bendungan Jragung terhadap 112 kepala keluarga(KK) 543 warga.
Koordinator aksi, Suratin(65) dalam tuntutannya menyampaikan bahwa warga meminta kepada pelaksana proyek untuk membuatkan sumur bor untuk memenuhi kebutuhan air bersih.
“Adanya Bendungan Waduk Jragung, aliran sungai tertutup, sehingg air tidak sampai di sungai Borangan. Menyebabkan kekeringan,” ucapnya.
“Maksud dan tujuan kedatangan kami ke Kantor Desa minta solusi. Kami meminta dibuatkan sumur bor. Tadi oleh pamengku proyek (Menkon) sudah disanggupi dan disepakati Bapak Kades untuk segera dibuatkan sumur bor, “jelas Suratin saat dikofirmasi harian7.com usai menyampaikan aspirasi, Senin(26/8).
Selain kekurangan air bersih, Suratin menjelaskan bahwa kesehatan lingkungan akibat kekurang air menjadi keprihatinan warga setempat.
“Warga pada buang besar dmana mana dan ada yang BAB di sungai yang mengering didekat sumur resapan. Padahal sumur resapan buat kebutuhan harian. Ya, karena mau BAB di rumah tidak ada air,” keluhnya.
Menanggapi tuntutan warga, Ageng Rekso, Humas PT. Brantas Abipraya – Pelita, KSO selaku penyedia jasa pekerjaan Bendungan Jragung paket lll merespon positif tuntutan warga. Untuk itu, Ia akan segera menindaklanjuti dengan mengkomunikasikan dengan menegemen.
” Sementara kita masih konfirmasi dulu terkait tuntutan warga. Karena membutuhkan biaya tidak sedikit. Jadi kami butuh persiapan. Kami juga terkendala titik sumbernya dalam kedalaman tertentu belum ketemu juga. Kami pernah ngebur juga namun tidak menemukan sumber air. Untuk penanganan awal sudah kita buatkan sumur resapan 5 titik di sepanjang sungai samping Deket Samping Dusun Borangan dan kami juga mengirim water tank untuk warga, “tuturnya.
“Kalau di acc pimpinan, sumur bor langsung kami realisasikan.kami juga tidak ingin berkonflik dengan warga, ” tutup Ageng Rekso.
Sementara itu, Kapolres Semarang AKBP Ike Yulianto W melalui Kapolsek Bergas Iptu Harjono menekankan akan pentingnya komunikasi antara warga Dusun Barongan dengan pihak penyedia jasa untuk menjaga kondusifitas lingkungan dan Kamtibmas. Oleh karena itu, dia berharap tuntutan warga bisa segera terealisasi.
“Betul mulai pukul 8.00 – 10.00 WIB warga Borangan menyampaikan aspirasinya akibat penutupan sungai untuk Bendungan, warga sangat sangat kekurangan air. Sementara dari Kades dan Menkon sanggup membuatkan sumur bor,” tuturnya.
“Untuk menjaga kondusifitas pihak kepolisiaan selalu dan sering koordinasi dengan Kadus dan tokoh masyarakat. Dan kami akan selalu mengawal agar tuntutan warga terpenuhi,” pungkasnya. (*)
Tinggalkan Balasan