HARIAN 7

JENDELA INFORMASI DAN MITRA BISNIS ANDA


Terdampak Proyek Bendungan Jragung , 543 warga Candirejo Kekurangan Air Bersih

 

Sejumlah warga Borangan Desa Candirejo Kecamatan Pringapus Kabupaten Semarang menyampaikan aspirasi penyediaan air bersih akibat dampak proyek Bendungan Jragung, di Kantor Pemdes Candirejo, Senin(26/8). 
Laporan: Shodiq

UNGARAN|HARIAN7 – Kurang lebih 70 warga Borangan, Desa Candirejo, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah melakukan aksi ke Kepala Desa Candirejo dan Pelaksana Penyedia  Barang dan Jasa Proyek Bendungan Jragung di Kantor Pemdes Candirejo, Senin(26/8/2024) pagi. 

Aksi tersebut dilakukan untuk menyampaikan aspirasi  akibat kekurangan air dampak dari proyek pembangunan   Bendungan Jragung terhadap 112 kepala keluarga(KK) 543 warga. 

Koordinator aksi, Suratin(65)  dalam tuntutannya menyampaikan bahwa warga meminta kepada pelaksana proyek untuk membuatkan sumur bor untuk memenuhi kebutuhan air bersih.

“Adanya Bendungan Waduk Jragung, aliran sungai tertutup, sehingg air tidak sampai di sungai Borangan. Menyebabkan kekeringan,” ucapnya. 

Baca Juga:  Progam Bansos BPNT di Way Kanan Diduga Dijadikan Ajang Korupsi

“Maksud dan tujuan kedatangan kami ke Kantor Desa minta solusi. Kami meminta dibuatkan sumur bor. Tadi oleh pamengku proyek (Menkon) sudah disanggupi dan disepakati Bapak Kades untuk segera dibuatkan sumur bor, “jelas Suratin saat dikofirmasi harian7.com usai menyampaikan aspirasi, Senin(26/8).

Selain kekurangan air bersih,  Suratin menjelaskan bahwa kesehatan lingkungan akibat kekurang air menjadi keprihatinan warga setempat. 

“Warga pada buang besar dmana mana dan ada yang BAB di sungai  yang mengering didekat sumur resapan. Padahal sumur resapan buat kebutuhan harian. Ya, karena mau BAB di rumah tidak ada air,” keluhnya. 

Menanggapi tuntutan warga,  Ageng Rekso, Humas PT. Brantas Abipraya – Pelita, KSO  selaku penyedia jasa pekerjaan Bendungan Jragung paket lll merespon positif tuntutan warga. Untuk itu, Ia akan segera menindaklanjuti dengan mengkomunikasikan dengan menegemen. 

Baca Juga:  Sarijo Kembali Pimpin DPC Peradi Cilacap Periode 2020-2025

 ” Sementara kita masih konfirmasi dulu terkait tuntutan warga. Karena  membutuhkan biaya tidak sedikit. Jadi kami butuh persiapan. Kami juga  terkendala titik sumbernya dalam kedalaman tertentu belum ketemu juga. Kami pernah ngebur juga namun tidak menemukan sumber air.   Untuk penanganan awal sudah kita buatkan sumur  resapan 5 titik di sepanjang sungai samping Deket Samping Dusun Borangan dan kami juga mengirim water tank untuk warga, “tuturnya.

 “Kalau di acc pimpinan, sumur bor langsung kami realisasikan.kami juga tidak ingin berkonflik dengan warga, ” tutup Ageng Rekso. 

Baca Juga:  Kembali Ditantang Masak, Istri Ganjar Lagi Lagi Unjuk Kebolehan Masak Rendang

Sementara itu, Kapolres Semarang AKBP Ike Yulianto W melalui Kapolsek Bergas Iptu Harjono menekankan akan pentingnya komunikasi antara warga Dusun Barongan dengan pihak penyedia jasa untuk menjaga kondusifitas  lingkungan dan Kamtibmas. Oleh karena itu, dia berharap tuntutan warga bisa segera terealisasi. 

“Betul mulai pukul 8.00 – 10.00 WIB warga Borangan menyampaikan aspirasinya akibat penutupan sungai untuk Bendungan, warga sangat sangat kekurangan air. Sementara dari Kades dan Menkon sanggup membuatkan sumur bor,” tuturnya. 

“Untuk menjaga kondusifitas pihak kepolisiaan selalu dan sering  koordinasi dengan Kadus dan tokoh masyarakat. Dan kami akan selalu mengawal agar tuntutan warga terpenuhi,” pungkasnya. (*) 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini
error: Content is protected !!