Rawan Kecelakaan di JLS, Kerap Dikaitkan Dengan Makhluk Tak Kasat
![]() |
Ilustrasi JLS. |
Laporan: Bang Nur
SALATIGA,harian7.com – Seringnya terjadi kecelakaan di Jalan Lingkar Salatiga membuat prihatin banyak pihak. Pasalnya dalam peristiwa itu kerap kali menelan korban jiwa. Bahkan dalam satu pekan pernah terjadi dua kali.
Banyak masyarakat menduga seringnya terjadi kecelakaan akibat kondisi jalan yang curam dan akibat pengendara tidak mengusai medan. Kecelakaan itu kerapkali terjadi di perempatan Dukuh Sidomukti Kota Salatiga.
Namun ada juga masyarakat yang mengaitkan peristiwa itu ada peran makhluk ghaib sang penunggu wilayah tersebut.
Seperti diungkapkan Maimonah (55) warga sekitar jika ada sosok Genderuwo yang kerap menampakkan diri di perempatan lampu merah perempatan Dukuh. Sudah banyak warga yang menyaksikan hal tersebut.
“Kalau malam jalur JLS cukup gelap. Kadang ada sesosok makhluk tinggi besar menampakkan diri,” kata Maimonah kepada harian7.com Kamis (8/9/2022).
Diungkapkanya, selain sosok genderuwo di sekitar jalur JLS terdapat sumur tua atau oleh masyarakat disebut sumur wali.
“Sumur itu berada di sisi timur Jalur JLS. Namun ada juga beberapa warga yang percaya sumur wali itu tidak kasat mata. Sehingga bisa menyebabkan kecelakaan.“
“Karena cukup sering mendengar kecelakaan di jalur itu, saya sangat jarang sekali melewati jalur JLS. Baik menggunakan sepeda motor atau mobil,”ungkapnya.
“Jalur itu ngeri-ngeri. Lebih baik memutar agak jauh ndak papa asal nggak lewat situ (JLS),” terangnya.
Sementara, Priyono warga Grogol juga mengatakan hal yang sama. Ia sangat jarang melawati jalur JLS. Terlebih saat keadaan malam hari, karena penerangan sangat minim dan jalur menurun panjang.
Ia mengamati kecelakaan terjadi tidak lama setelah pagar TPU Ngemplak selesai diperbaiki. Setelah terjadi kecelakaan yang menyebabkan pagar TPU rusak.
“Kalau pagar TPU Ngemplak diperbaiki, tidak lama terjadi kecelakaan,” ujarnya.
Dulunya, lanjut Priyono, JLS adalah perkebunan dan juga terdapat kuburan. Saat pembuatan jalan mungkin ada beberapa jenazah yang tidak atau belum sempat dipindahkan. Sehingga membuat jalur tersebut angker.
Selain itu,masih kata Priyono, konon juga ada batu besar di JLS, yang saat dipindahkan kembali lagi ke posisi semula. Dihancurkan juga tidak bisa, akhirnya di tutup dengan aspal.
Dikatakannya, sopir yang sering mengalami gagal fungsi rem juga rata-rata sopir yang belum begitu faham medan jalan.
“Dari atas (Tingkir) kan jalannya naik turun. Nah mulai dari Salip Putih itu turunan terus, sehingga sopir yang belum paham medan kaget dan ngerem mendadak,” jelasnya.
Sementara, Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional Jawa Tengah – DIY, Wida Nurfaida saat menemui Pj Walikota Salatiga akan segera mencari solusi.
Mengingat kejadian kecelakaan terus berulang. Salah satunya adalah dibangun jalur penyelamat darurat (JPD).
“Ada beberapa yang akan kami tangani dan kami bangun yakni Jalur Penyelamat Darurat (JPD) dan Rest Area. Kami datang dan berkoordinasi karena kami butuh lahan untuk pembuatan JPD dan Rest Area tersebut,”ungkap Wida dilansir dari pers rilis Humas Pemkot Salatiga.(*)
Tinggalkan Balasan