Kunikahi Gadis Pujaanku Dari Dalam Lapas, Tri Saptono: Pernikahan di lapas merupakan hak narapidana
![]() |
Suasana saat prosesi pernikahan berlangsung. |
Laporan: Bang Nur
SEMARANG, harian7.com – Kabar bahagia datang dari seorang narapidana Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas I Semarang, bernama Saputra. Betapa tidak, meski saat ini ia masih menjalani hukuman mimpi untuk menikahi sang pujaan hatinya bernama Sari terwujud.
Saputra melangsungkan akad nikah di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas I Semarang, di aula Joglo Ageng Selasa (13/09/2022). Keduanya mengucapkan janji suci didepan penghulu dari Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Ngaliyan.
Prosesi akad nikah pun berlangsung lancar meskipun dalam kesederhanaan di lingkungan dalam Lapas.
Saputra secara lantang mengucapkan sumpah setianya di depan penghulu dan saksi dari pihak keluarga kedua mempelai serta petugas Lapas.
Suasana bahagia campur haru tampak di wajah kedua mempelai. Terlihat mempelai perempuan berurai air mata saat penghulu menyatakan mereka sah sebagai suami istri.
Kepala Lapas Semarang, Tri Saptono Sambudji mengatakan bahwa pernikahan di lapas merupakan hak narapidana selama di lapas sebagai Warga Negara Indonesia (WNI). Prosesi akad nikah tersebut, dapat terlaksana apabila syarat substantif dan administrasi dipenuhi dengan lengkap.
“Pernikahan tersebut atas permohonan nikah dari keluarga penjamin mempelai dan ijin menikah di Lapas dari KUA Kecamatan Ngaliyan,” jelas Tri Saptono didampingi Humas kepada harian7.com.
“Pernikahan dapat berjalan melalui persetujuan anggota sidang Tim Pengamat Pemasyarakatan yang menilai kelayakan pernikahan tersebut ,” lanjut Kalapas.
Sementara itu, mempelai pria, Saputra (30), mengaku bahagia dapat melangsungkan pernikahan, meski di dalam lapas. Terpidana 4 tahun kasus narkotika itu menikahi pasangannya, Sari, dengan mas kawin seperangkat alat sholat dan uang seratus ribu rupiah.
“Alhamdulillah saya senang, bisa diijinkan untuk menikah di Lapas. Bahagia rasanya karena diijinkan menikah setelah berpacaran dengan Sari kurang lebih 1 tahun,” ungkap Saputra.
Saputra mengaku sudah berencana akan menikahi Sari di tahun ini namun karena tersandung kasus narkoba akhirnya dia meniatkan diri menikah di Lapas agar pernikahan nya segera disahkan.
Saputra terlihat bahagia dengan balutan baju lurik adat jawa lengkap dengan jarik dan blangkon nya. Sementara, Sari juga terlihat bahagia berbinar dengan mengenakan baju kebaya berwarna putih.
Tinggalkan Balasan