OTT: Kabinet Merah Putih Terperangkap, Wakil Menteri Ketenagakerjaan Diciduk KPK, Puluhan Mobil dan Uang Miliaran Disita
Laporan: Yuanta
JAKARTA | HARIAN7.COM – Dini hari di Jakarta pecah dalam keheningan OTT Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Di tengah gelap, Wakil Menteri Ketenagakerjaan RI, Immanuel Ebenezer dikenal luas sebagai Noel ditangkap bersama 10 orang lainnya. Operasi ini, menurut KPK, membuka tabir dugaan pemerasan yang berlangsung lama dengan nilai sangat besar.
“Sudah berlangsung lama jadi cukup besar,” ungkap Wakil Ketua KPK, Fitroh Rohcahyanto, melalui pesan tertulis, Kamis (21/8).
Dalam operasi senyap yang mengguncang kementerian strategis itu, tim penindakan KPK menyita bukti materiil yang mencolok: uang miliaran rupiah, puluhan mobil mewah, dan motor Ducati. Sebuah simbol kemewahan yang kini menjadi bukti dalam penyidikan.
“Yang pasti ada uang, ada puluhan mobil dan ada motor Ducati,” kata Fitroh.
Noel dan para tersangka lain kini berada di Gedung Merah Putih KPK. Pemeriksaan intensif sedang berlangsung, sementara lembaga antirasuah memiliki waktu 1×24 jam untuk menentukan status hukum mereka, sesuai KUHAP. Konstruksi lengkap kasus dan kronologi OTT akan diungkap dalam konferensi pers mendatang.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, dugaan pemerasan ini terkait pengurusan sertifikasi K3 (Kesehatan dan Keselamatan Kerja) bagi sejumlah perusahaan. Praktik yang seharusnya menjamin keselamatan justru dipakai sebagai alat pemerasan.
Penangkapan ini menorehkan sejarah: Noel menjadi anggota Kabinet Merah Putih pertama yang terjaring OTT KPK. Satu kata menegaskan kasus ini:
“Pemerasan,” tegas Fitroh.
Kementerian Ketenagakerjaan, melalui Kepala Biro Humas, Sunardi Manampiar Sinaga, memilih menunggu perkembangan KPK sebelum memberi komentar.
“Kami belum bisa memberikan informasi, karena saat ini sedang memonitor dan menunggu perkembangan dari KPK,” ujarnya singkat.
Kasus ini bukan sekadar penangkapan pejabat. Ia membuka babak baru sorotan terhadap integritas pemerintahan, menyoroti praktik pemerasan yang merajalela, dan menjadi pengingat keras: di balik gedung kementerian, kekuasaan bisa menjadi alat untuk memperkaya diri.
Tinggalkan Balasan