Prabowo Sebut PDIP-Gerindra Kakak Adik, Puan Tersenyum: “Iya, Kakak Adik”
Guyonan Presiden di Klaten Picu Isyarat Koalisi Dua Kekuatan Raksasa?
JAKARTA | HARIAN7.COM – Suhu politik nasional kembali menghangat, bukan karena friksi atau kritik, melainkan karena sebuah guyonan dari Presiden RI sekaligus Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto. Dalam nada berseloroh namun sarat makna, Prabowo menyebut hubungan antara Gerindra dan PDI Perjuangan layaknya kakak dan adik.
Pernyataan ini sontak jadi bahan pembicaraan di kalangan politisi dan publik. Apalagi, Ketua DPP PDIP Puan Maharani tak menampik ucapan tersebut.
“Iya, (PDIP dan Gerindra, Red) kakak adik,” kata Puan singkat kepada wartawan, Jumat (25/7/2025).
Puan tak sekadar membenarkan, ia bahkan menegaskan bahwa hubungan hangat antara kedua partai sudah berlangsung sejak lama.
“Iya, kan memang hubungannya baik, dari dahulu kakak adik,” lanjutnya.
Kelakar Penuh Sinyal
Ucapan “kakak adik” pertama kali disampaikan Prabowo saat menghadiri peluncuran program Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih di Klaten, Jawa Tengah, Senin (21/7/2025). Di hadapan Puan Maharani dan sejumlah elite PDIP, Prabowo melontarkan candaan khasnya yang langsung mengundang tawa.
“Saya katakan Bung Karno adalah milik seluruh rakyat Indonesia. Nyuwun sewu Mbak Puan, Bung Karno bapak saya juga, mungkin kalau dipotong (menunjuk dada) ini yang keluar Marhaen juga. Ini sebenarnya PDIP sama Gerindra ini kakak adik ini,” ujar Prabowo, disambut gelak para tamu undangan.
Hadir dalam acara tersebut antara lain Wakil Ketua MPR Bambang Wuryanto alias Bambang Pacul dan Ketua Komisi I DPR RI Utut Adianto. Kedua tokoh PDIP itu ikut tertawa mendengar guyonan sang presiden.
Namun di balik candaan, pernyataan Prabowo soal “darah Marhaen” bukan sembarangan. Ia merujuk langsung pada Marhaenisme, ideologi khas Bung Karno yang menjadi dasar perjuangan PDIP selama ini. Dengan menyebut dirinya juga “berdarah Marhaen”, Prabowo seolah tengah membangun jembatan ideologis menuju PDIP.
Bukan Sekadar Candaan?
Pengamat menilai, pernyataan “kakak adik” antara Gerindra dan PDIP bisa menjadi kode keras menjelang konfigurasi politik pasca Pemilu. Kedekatan yang ditunjukkan kedua tokoh sentral, Prabowo dan Puan, bukan mustahil menjadi batu loncatan menuju kolaborasi besar.
Jika benar terjadi, poros PDIP-Gerindra akan menjadi kekuatan politik raksasa yang dapat mendominasi pemerintahan maupun parlemen. Apakah ini awal dari koalisi besar di periode mendatang? Waktu yang akan menjawab.
Satu hal pasti, di panggung politik Indonesia, tak ada kata “kebetulan” untuk ucapan seorang presiden—terlebih jika disampaikan sambil tertawa.(Yuanta)
Tinggalkan Balasan