HARIAN 7

JENDELA INFORMASI DAN MITRA BISNIS ANDA

Gula Semut Didorong Jadi Komoditas Ekspor Unggulan Temanggung

TEMANGGUNG | HARIAN7.COM – Komoditas lokal kembali mencuat jadi perhatian strategis dalam agenda pembangunan ekonomi daerah. Kali ini, gula semut – produk olahan dari nira aren – dipetakan sebagai peluang emas yang dinilai mampu meningkatkan nilai tambah dan mendongkrak ekonomi lokal. Langkah konkret pun diambil Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Temanggung dengan menggandeng Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dalam gelaran Focus Group Discussion (FGD), Senin (26/5/2025) di Ruang Sindoro Sumbing.

Mengusung tajuk “Model Pengembangan Agroindustri Gula Semut Berbasis Nira Aren untuk Meningkatkan Nilai Tambah dan Ekonomi Lokal Jawa Tengah”, FGD ini mempertemukan berbagai pemangku kepentingan: dari peneliti, pelaku usaha, hingga aparatur pemerintah, dalam upaya merumuskan arah kebijakan dan pengembangan industri gula semut di daerah.

Baca Juga:  Muhamad Sofyan Dilantik Sebagai Ketua Peradi Ungaran

Kepala Bappeda Temanggung, Hendra Sumaryana, menilai bahwa gula semut masih merupakan produk baru yang belum dikenal secara luas oleh masyarakat. “Yang terjadi sekarang adalah produk itu kan masih terbatas dikenalnya, baru di bawah lima tahun masyarakat baru mengenal adanya gula semut. Dengan riset ilmiah ini diharapkan menjadi edukasi tidak hanya bagi petani namun juga pengambil kebijakan,” tegas Hendra dalam sambutannya.

Sementara itu, Ketua Tim Peneliti BRIN, Dr. Istriningsih, menekankan bahwa Temanggung memiliki keunggulan geografis dan sumber daya sebagai daerah penghasil aren terbesar di Jawa Tengah. “Di Kabupaten Temanggung ini menarik untuk kita kaji, karena pemainnya masih sedikit dan produk ini masih relatif baru, namun kami memandang, bahwa produk ini promising,” jelasnya.

Baca Juga:  Gegara Study Tour ke Luar Provinsi, Kepsek SMAN 6 Depok Dipecat

Sebagai bagian dari rangkaian riset, tim BRIN telah melakukan observasi langsung ke Desa Margolelo dan Desa Tlogopucang di Kecamatan Kandangan. “(Kita) Wawancara 30 responden, baik petani, maupun produsen atau pengrajin gula semut,” tambah Istriningsih.

Tak hanya unggul dalam proses produksi yang lebih modern dibanding gula batok, gula semut disebut-sebut memiliki potensi besar untuk menembus pasar internasional. “Apabila dari Pemerintah Kabupaten Temanggung akan menggarap gula semut aren ini lebih besar lagi, barangkali ini bisa menjadi salah satu produk potensial untuk nanti tujuan ekspor. Ujungnya nanti bukan ekspornya, tetapi kesejahteraan petani aren, karena selama ini produk unggulan mereka kan gula batok,” tutupnya.

Baca Juga:  Pastikan Bahan Makanan Masih Layak Konsumsi, Kapolres dan Bupati Semarang Sidak Dua Swalayan

Melalui forum diskusi ini, pemerintah daerah berharap terjalin sinergi antara riset, kebijakan, dan masyarakat dalam membangun ekosistem agroindustri gula semut yang berdaya saing, sekaligus menjadi motor penggerak ekonomi lokal berbasis potensi unggulan daerah.(Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini
error: Content is protected !!