Laporan: Muhamad Nuraeni
SALATIGA | HARIAN7.COM — Pada Jumat pagi yang cerah, Wakil Wali Kota Salatiga, Nina Agustin, mengenakan rompi lapangan dan sepatu boot, berdiri di tepi Sungai Benoyo, Kelurahan Kutowinangun Lor. Di hadapannya, aliran sungai setinggi betis mengalir tenang, namun menyimpan problem laten: tumpukan sampah, sedimentasi, dan ekosistem yang mulai melemah. Bersama Komandan Kodim 0714/Salatiga Letkol Inf Guvta Alugoro Koedoes, Nina turun langsung membersihkan aliran air itu dan menebarkan bibit ikan ke dalamnya.
Kegiatan tersebut menjadi bagian dari Karya Bakti Jaga Tirta Salatiga, sebuah program kolaboratif antara TNI dan Pemerintah Kota Salatiga, yang bertujuan menjaga kebersihan serta kualitas sungai-sungai kota. Apel pembuka digelar sebelum pembersihan, dipimpin oleh Dandim Guvta, yang juga menjadi motor penggerak keterlibatan militer dalam konservasi lingkungan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Tak hanya Nina dan Dandim, sejumlah tokoh dan organisasi turut hadir. Di antaranya Ketua dan anggota DPRD Kota Salatiga, IWAPI Salatiga, Kepala Dispangtan, Lurah Kutowinangun Lor, komunitas Green Ikasmanssa, dan para penggiat lingkungan dari Komunitas Penggiat Salatiga. Dalam kesempatan itu, Kodim bersama komunitas juga menyalurkan bantuan sosial kepada warga serta mendistribusikan bibit ikan kepada RW setempat, yang langsung ditaburkan ke sungai usai kegiatan bersih-bersih.
Program ini bukan kegiatan insidental. Ia merupakan bagian dari inisiatif Gerakan Peduli Air dan Sungai Salatiga, yang rutin melakukan pemantauan terhadap kualitas air sungai dan irigasi melalui program GANDARUSA. Pemantauan dilakukan secara menyeluruh, dari aspek fisik, kimia, hingga sosial dan budaya, dengan titik awal di Mata Air Benoyo dan menyusuri sekitar 200 meter aliran sungai.
Nina menggarisbawahi urgensi pemulihan kondisi sungai. “Salah satu program yang kita galakkan adalah pembersihan sungai dan penebaran benih ikan. Kedepan kita harapakan sungai menjadi bersih dan bisa dimanfaatkan oleh warga sekitar. Secara berkala dan bertahap akan kita bersihkan sungai-sungai yang lainnya,” ujarnya.
Ia juga memastikan keberlanjutan program ini didukung oleh Pemkot Salatiga. “Kita ingin sungai bisa dimanfaatkan oleh warga sekitar misal untuk membuat keramba ikan di sungai,” tambah Nina.
Di sisi militer, Dandim Letkol Inf Guvta Alugoro menyebut kegiatan ini sebagai bagian dari mandat besar TNI AD. “Program ini merupakan perintah dari Kepala Staf Angkatan Darat yaitu bersatu dengan alam, diantaranya membersihkan sungai dan penghijauan. Selain itu ini merupakan penjabaran dari program Pemkot Resik-resik Kuto. Selain membersihkan sungai, kita juga melakukan penghijauan di bantaran sungai. Selain sungai jadi bersih, ekosistem juga akan terjaga,” tuturnya.
Dandim juga menekankan pentingnya kesinambungan. Ia menyebut pembersihan akan dilakukan dua pekan sekali, dimulai dari hulu hingga hilir. “Kita awali dari hulu sungai Benoyo ini, sampai ke hilir ke batas kota, dan kalau sudah terjaga ekosistemnya kita berpindah ke aliran yang lain,” ujarnya.
Pandangan Redaksi
Bersih-bersih sungai hari itu barangkali hanya sebuah fragmen dari proyek panjang penyelamatan lingkungan perkotaan. Namun dari Sungai Benoyo, sebuah harapan mengalir: air yang jernih, ikan yang tumbuh, dan kota yang lebih lestari.