HARIAN 7

JENDELA INFORMASI DAN MITRA BISNIS ANDA

Viral! Video Dugaan Percobaan Pungli oleh Oknum Polisi di JLS, IPDA Sutopo: Bukan anggota Polres Salatiga

Laporan: Muhamad Nuraeni

SALATIGA | HARIAN7.COM – Sebuah video amatir yang diunggah di TikTok oleh akun @clewo25 menjadi perbincangan hangat di media sosial. Video tersebut menampilkan dugaan percobaan pungutan liar (pungli) oleh oknum polisi terhadap seorang sopir di Jalan Lingkar Salatiga (JLS), Kota Salatiga.

Dalam unggahan itu, terdapat dua video. Video pertama memperlihatkan sebuah mobil dinas patroli polisi yang meninggalkan lokasi, sementara video kedua berisi penjelasan dari pengemudi yang mengalami kejadian tersebut.

Baca Juga:  Kejagung Ungkap Aliran Dana Ilegal di Ekosistem Kripto, Negara Rugi Rp 1,3 Triliun

Pengemudi Ungkap Kronologi Kejadian

Dalam video pertama, terdengar suara pengemudi dari dalam kendaraan, yang tampak kesal karena merasa dipersulit oleh petugas meskipun surat-suratnya lengkap.

Baca Juga:  Pembunuhan Pemilik Kos di Ngawi Terungkap, Polisi Tangkap Pelaku Berkat Bukti CCTV

“Me golek-golek, surate komplet bos. Ra sudi kon ngenei duit, takok pia-pie, surate komplet bos,” ujar pengemudi dalam bahasa Jawa, yang berarti, “Mau cari-cari kesalahan, suratnya lengkap, bos. Tidak sudi disuruh memberi uang, tanya bagaimana pun, suratku lengkap, bos.”

Baca Juga:  Breaking News: Miris! Pelajar di Kaliwungu Kab Semarang Tawuran, 1 Orang Meninggal

Sementara itu, dalam video kedua, pengemudi berbaju hijau dengan sabuk pengaman menceritakan kronologi kejadian.

“Awalnya saya dari arah Ampel masuk ke Jalan Lingkar Salatiga, dari belakang ada mobil patroli polisi, nge-dim pakai lampu, dan saya minggir. Polisi itu lalu tanya soal surat-surat dan muatan,” ujarnya.

Ketika diminta menunjukkan surat muatan kayu, ia langsung menyerahkannya. Namun, polisi itu masih bertanya, “Ini asli, nggak?”

Baca Juga:  Door To Door, Relawan Izzatul Islam Salurkan 400 Kg Beras Zakat Fitrah ke Warga Getasan dan Salatiga

Pengemudi itu kemudian menjawab dengan santai, “Kalau tidak asli, saya rela dipenjara.” Setelah itu, petugas kembali meminta STNK, KIR, dan SIM, yang semuanya lengkap.

Namun, meskipun semua dokumen sudah sesuai aturan, oknum anggota polisi tersebut tetap berada di samping kendaraan dan mengulang pertanyaan dengan nada yang diduga sebagai kode.

“Iki terus kepiye mas?” (Ini terus bagaimana, Mas?)

Pengemudi yang merasa bingung pun menjawab, “Pie yang kepiye pak?” (Bagaimana yang bagaimana, Pak?)

Obrolan ini berlangsung beberapa kali hingga akhirnya polisi itu berkata, “Sing koyo biasane.” (Yang seperti biasanya.)

Namun, pengemudi tetap menolak dan mengatakan bahwa ia tidak terbiasa melakukan hal semacam itu. Tak lama kemudian, polisi tersebut pergi sambil berkata, “Ya sudah, hati-hati di jalan.”

Baca Juga:  Indonesia Tumbang di Sydney: Tim Garuda Kalah 1-5 dari Australia

Polisi Salatiga Beri Klarifikasi

Menanggapi video yang viral ini, Plh Kasi Humas Polres Salatiga Ipda Sutopo memberikan klarifikasi bahwa kejadian tersebut memang terjadi di Kecamatan Argomulyo, Kota Salatiga.

Baca Juga:  Penataran di Lembah Tidar, Menteri Kabinet Prabowo Siapkan Diri untuk Tugas Baru

Namun, setelah dilakukan penelusuran, kendaraan patroli yang terekam dalam video bukan berasal dari Polres Salatiga.

Baca Juga:  Ya Allah! Ibu Tertidur, Bocah 5 Tahun Warga Truko Tewas Nyemplung di Sumur

“Untuk kejadian viral yang diduga dilakukan oleh oknum anggota kepolisian di JLS wilayah Kecamatan Argomulyo, kami pastikan bahwa kendaraan dan personel tersebut bukan dari Polres Salatiga,” kata Ipda Sutopo, Rabu (5/2/2024).

Baca Juga:  Masa Jabatan Pj Wali Kota Salatiga Segera Berakhir, Akankah Yasip Khasani Dipercaya Kembali?

Warganet Soroti Dugaan Pungli di Jalanan

Video ini langsung mendapat banyak perhatian dari warganet, yang mengecam dugaan pungli yang masih marak terjadi di jalanan. Banyak yang memuji sikap pengemudi karena berani menolak praktik yang dianggap tidak etis.

Baca Juga:  Lima Calon Dirut PDAM Salatiga Lolos UKK, Siap Ikuti Wawancara Akhir dengan Wali Kota

Kasus ini kembali menjadi pengingat akan pentingnya transparansi dan integritas dalam penegakan hukum. Masyarakat pun diimbau untuk selalu memahami hak-haknya dan tidak ragu melaporkan jika menemukan indikasi pelanggaran serupa.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini
error: Content is protected !!