HARIAN 7

JENDELA INFORMASI DAN MITRA BISNIS ANDA


Hari Terakhir Bimtek SPAB, PMI Latih Pembina PMR Wira

Pewarta : Rusmono|Kaperwil Jateng


CILACAP, Harian7.com
– Hari terakhir Bimbingan Tekhnis Satuan Pendidikan Aman Bencana (Bimtek SPAB) yang dilaksanakan Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Cilacap menghadirkan fasilitator Wakil Ketua Bidang Penanggulangan Bencana dan Relawan, Koesdjarjo serta R. Endro Teguh Kusumo dari Staf Markas.

Bimtek SPAB terakhir dilaksanakan Kamis, (03/10/2024) di Aula Markas (Lantai 2) PMI Kabupaten Cilacap Jalan Urip Sumoharjo No. 174 A Gumilir Cilacap dikuti para pembina PMR Wira (SMA/SMK/MA) sebanyak 24 orang masing masing PMI kecamatan mengirimkan perwakilan satu orang,

Ditemui terpisah, Plt Ketua PMI Kabupaten Cilacap, Sumaryo, S.Sos, M.M mengatakan, bahwa ini pelatihan Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB) yang telah kita laksanakan selama tiga hari, hari pertama untuk pembina PMR SD/Mi, hari kedua pembina PMR SMP/MTs, dan hari ketiga ini pembina PMR tingkat SLTA. 

Baca Juga:  Mayor Inf Widi Rahman SH Jabat Danyonif Mekanis 411/Pandawa, Gantikan Letkol Inf Ryzadly Shahrazzy

“Kalau dulu namanya sekolah siaga bencana, dan sekarang satuan pendidikan aman bencana,” katanya. 

Ia manambahkan, bahwa kita akan memberikan pelatihan ataupun pembekalan kepada para pembina PMR di wilayah kecamatan agar nantinya mereka bisa menjadi fasilitator untuk memberikan prmahaman atau pengetahuan kepada para siswa bagaimana dan apa yang akan dilakukan jika terjadi bencana. 

Baca Juga:  Ikawati Kantah BPN Cilacap Santuni 65 Anak Yatim

“Sekarang kita baru bisa memberikan pelatihan masing masing kecamatan satu orang setiap tingkatan, karena mereka akan dijadikan relawan PMI, sehingga kita juga memberikan rompi warna merah, modul untuk pelatihan, dan uang transport, sebab mereka ada yang jauh tempatnya,” jelas Maryo. 

Kegiatan ini, menurutnya sangat relevan diterapkan di masyarakat. Jika anak didik kita tidak tahu kalau benar benar terjadi bencana, mereka pasti akan gagap, sehingga semua siswa harus dilatih bagaimana dalam menghadapi bencana. 

“Bagaimana kalau ada gempa bumi, siswa harus lari keluar ruangan atau mengamankan diri di kolong kolong yang aman, jika ada benda jatuh tidak terkena kepala,” ungkap Maryo. 

Tapi, lanjutnya bila anak anak tidak diberi pengetahuan itu, mereka tidak akan tahu. 

Baca Juga:  Rekonstruksi Maut, Detik-detik Pembunuhan di Jembatan Sungai Serayu Terkuak!

“Pada saat pembukaan sudah saya sampaikan, teman teman yang saat ini ikut pelatihan itu akan menjadi fasilitator di wilayah  kecamatan masing masing dan berkoordinasi dengan PMI kecamatan,” ucapnya. 

Lebih lanjut dikatakan, bahwa hasil dari pelatihan ini untuk bisa disebarluaskan seluas luasnya kepada sekolah sekolah di masing masing wilayah. 

“Kami berharap semua lembaga pendidikan, semua siswa bisa mendapatkan pelatihan, akhirnya bisa mengantisipasi bila terjadi bencana,” pungkasnya. (*) 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini
error: Content is protected !!