Laporan: Fera Marita | Editor: Muhamad Nuraeni
UNGARAN | HARIAN7.COM – Gunung Telomoyo, yang terletak di perbatasan Kabupaten Semarang dan Kabupaten Magelang, kini resmi dijadikan pusat olah raga dirgantara gantole. Dengan ketinggian 1.894 meter di atas permukaan laut (MDPL), Telomoyo telah menjadi landasan take off kejuaraan gantole Telomoyo Cup sejak tahun 2014. Keindahan alam Telomoyo menjadikannya destinasi yang memikat para penerbang gantole dari dalam dan luar negeri.
Federasi Aero Sport Indonesia (FASI) bekerja sama dengan Perhutani dan pemerintah Jawa Tengah, akhirnya sepakat menjadikan Telomoyo sebagai pusat olah raga dirgantara gantole. Menurut Ketua Harian PB FASI, Marsda TNI Andi Wijaya, lokasi olah raga dirgantara sering berkembang menjadi destinasi wisata populer, seperti yang terjadi di Songgoriti.
“Banyak tempat yang dijadikan lokasi olah raga dirgantara pasti akan berkembang menjadi tempat wisata. Hal ini sudah kami buktikan seperti di Songgoriti, yang kini menjadi tujuan wisata ramai setelah dijadikan take off paralayang,” ujar Marsda Andi Wijaya.
Andi menambahkan, kawasan yang berkembang sebagai aerosport tourism akan memberikan dampak positif bagi masyarakat, pelaku usaha, dan stakeholder, menciptakan efek berlipat yang mampu menggerakkan perekonomian daerah.
“Saya kasih contoh, di Songgoriti, anak-anak kecil yang dulu hanya menggembalakan kambing kini tertarik berlatih paralayang hingga menjadi atlet. Hal seperti itu juga bisa diterapkan di sekitar Telomoyo sebagai strategi regenerasi atlet,” tambah Andi Wijaya.
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah mendukung penuh pengembangan Telomoyo sebagai pusat olah raga dirgantara gantole, mengingat kejuaraan yang diadakan di Telomoyo tidak hanya menarik atlet lokal tetapi juga atlet kelas dunia dari Jepang, Jerman, India, Malaysia, Australia, dan negara lainnya.
“Melihat potensi alam dengan kontur beragam serta kekayaan seni dan budaya, kami serius mengembangkan sport tourism di Jawa Tengah, termasuk di Telomoyo. Telomoyo Cup yang telah digelar delapan kali sukses menarik perhatian banyak orang. Kami berharap ke depan bisa menjadi event spektakuler di Jawa Tengah,” ujar Sujarwanto Dwiyatmoko, Asisten Ekonomi dan Pembangunan Sekda Jateng.
Peresmian Telomoyo sebagai pusat olah raga dirgantara ditandai dengan penandatanganan prasasti oleh Asisten Ekonomi dan Pembangunan Sekda Jateng serta pelepasan burung merpati pada Rabu (24/7/24) di landasan take off Telomoyo.
Kejuaraan Terbuka Internasional Lintas Alam Terbatas Piala Telomoyo Cup VIII 2024 Cat 2 FAI diikuti oleh 31 atlet gantole, termasuk 6 atlet asal India dan sisanya dari berbagai daerah di Indonesia seperti Sumatera Selatan, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Yogyakarta. Para atlet akan berlomba di kelas Floater dengan penilaian berdasarkan kecepatan waktu dalam mencapai keakuratan titik lokasi lintasan yang ditentukan menggunakan GPS.
Pada hari pertama, para atlet harus menyelesaikan tugas sejauh 25 km dengan turn point di Gunung Telomoyo, Gunung Kendhil, Polobogo, Gapura Selamat Datang Salatiga, Jembatan Tuntang, dan berakhir di Baloeng Gajah Desa Kesongo, Kecamatan Tuntang, Kabupaten Semarang.(*)