Transformasi Desa Menuju Emas, Wamen Desa dan FEB UKSW Memimpin Perubahan

Laporan: Muhamad Nuraeni

“Studium Generale Bersama Wamen Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi di FEB UKSW Membahas Peran SDM dalam Mewujudkan Indonesia Emas 2045”

SALATIGA | HARIAN7.COM – Wakil Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Wamendes PDTT) Republik Indonesia, Prof. Dr. H. Paiman Raharjo, M.Si., M.M., menekankan perlunya penguatan Sumber Daya Manusia (SDM) di desa sebagai salah satu kunci utama dalam mencapai visi Indonesia Emas 2045. 

Dalam acara “Studium Generale dan Praktisi Mengajar” di Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB) Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW), dia menyebutkan tiga tantangan besar dalam pembangunan desa: transformasi sosial, ekonomi, dan tata kelola.

Pada bagian transformasi sosial, pembicaraan mencakup pengembangan desa inklusif, penguatan modal sosial desa, dan penguatan budaya desa. 

Sementara itu, transformasi ekonomi ditujukan melalui pengembangan sektor ekonomi perdesaan, peningkatan kapasitas pelaku usaha, dan adopsi teknologi. Di sisi lain, transformasi tata kelola membutuhkan peningkatan kapasitas SDM, optimalisasi cara kerja, dan pengelolaan anggaran yang efektif.

Prof. Dr. H. Paiman Raharjo, M.Si., M.M., juga menyoroti pentingnya Undang-Undang Nomor 6 tahun 2014 tentang Desa yang mengedepankan nilai-nilai kebersamaan dan gotong royong dalam pembangunan desa.

Rektor UKSW, Prof. Dr. Intiyas Utami, S.E., M.Si., Ak., menegaskan komitmen institusi tersebut dalam membangun desa dan turut serta dalam pembangunan bangsa yang berkelanjutan. “Melalui berbagai program seperti kontribusi Pusat Studi Akuntabilitas Publik FEB dan live laboratory di Nusa Tenggara Timur (NTT), UKSW berperan aktif dalam pengembangan desa,”ungkapnya.

Kegiatan studium generale ini, yang diikuti oleh ratusan peserta dari berbagai kalangan, menyoroti tema “Implementasi Kebijakan Sistem Manajemen Nasional IKN dan Pengembangan Desa Menuju Indonesia Emas”. Simbol kebersamaan dalam acara ini diwujudkan melalui kegiatan menanam tanaman Anggrek Bulan oleh para pembicara.(*)