HARIAN 7

JENDELA INFORMASI DAN MITRA BISNIS ANDA

Jika Tidak Ada Itikad Baik Dari Pelaku, Pemred Matalensanews dot com Akan Tempuh Jalur Hukum Terkait Tuduhan Pencemaran Nama Baik

Muhtar SH dan rekan dari LBH Barometer.

Laporan: Bang Nur

SALATIGA | HARIAN7.COM – Pemimpin Redaksi media online matalensanews.com, Guntur Sri Hartono, bersiap mengambil langkah hukum terkait tuduhan pencemaran nama baik yang dilontarkan oleh R. 

Muhtar SH dari Lembaga Bantuan Hukum Barometer selaku Kuasa hukum Guntur menyatakan bahwa kliennya menjadi korban fitnah, dan mereka akan menyusun langkah hukum jika tidak ada itikad baik dari pihak R yang mencetuskan tuduhan tersebut. 

Baca Juga:  Ribuan Warga Purbalingga Padati Jalur Kota Jendral Soedirman Timur

“Kilen kami, Guntur Sri Hartono dituding suka main slot dan menggunakan sabu dalam unggahan video beberapa media online,”ungkapnya saat dikonfirmasi harian7.com, Minggu (12/11/2023) malam.

Muhtar menegaskan bahwa video tersebut patut diduga melanggar kode etik jurnalistik karena tidak berdasarkan informasi akurat, tidak profesional, dan berisi informasi bohong atau fitnah. 

Muhtar  juga akan berkoordinasi dengan dewan pers sebelum melaporkan R dan media online yang menyebarkan video tersebut ke aparat penegak hukum. 

Baca Juga:  Ditemukan Bayi Laki-Laki di Pangkalan Mobil Pick-up Karangrejo Kecandran, Oleh Warga Sempat Dikira Anak Kucing

Sementara sampai berita ini diturunkan, R, ketika dikonfirmasi melalui whatsApp , belum memberikan tanggapan terkait dugaan perkataan fitnah dalam unggahan videonya dan centang satu terlihat diaplikasi whatsap miliknya.

Dijelaskan Muhtar, unggahan video tersebut merupakan kelanjutan dari pemberitaan sebelumnya tentang dugaan peredaran BBM bersubsidi jenis solar secara ilegal di Kota Salatiga. 

Klien mengalami dugaan kekerasan oleh oknum aparat setelah menulis berita tersebut dan sempat menjalani perawatan di RSUD Kota Salatiga.

Baca Juga:  Ini Kunci Sukses PSIS, Saat Mengalahkan Persela

“Seperti disampaikan klien kami, peristiwa dugaan kekerasan itu karena korban di minta untuk takedown berita yang ia tulis,”terangnya.

Muhtar mengecam tindakan kekerasan terhadap jurnalis. Ia menyebut itu sebagai tindakan kriminal.

“Kekerasan terhadap siapapun merupakan tindakan kriminal, apalagi terhadap jurnalis. Maka saya mengecam dugaan keras penganiayaan tersebut,”pungkasnya.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini

TERKINI

error: Content is protected !!