Opsar Korban Hanyut Di Sungai Tangsi Dihentikan, Inilah Penjelasan Basarnas Unit Siaga SAR Borobudur

Tim SAR gabungan ketika melakukan pemantauan via darat (manual) terhadap korban hanyut di sungai tangsi.

MAGELANG, harian7.com – Setelah selama 4 (empat) hari dilakukan operasi pencarian terhadap Deni Sugiarto, warga Dusun Clapar, Desa Ngawen, Kecamatan Muntilan, Kabupaten Magelang yang hanyut di sungai tangsi pada 26 November 2022 yang lalu belum membuahkan hasil, kini pihak Tim Search And Rescue (SAR) Gabungan serta pihak keluarga maupun unsur terkait berkesepakatan untuk menghentikan opsar dan dirubah menjadi pemantauan mandiri.

Hal itu disampaikan Basuki selaku Koordinator Unit Siaga SAR Borobudur pada, Rabu (30/11/2022).

“Dari hasil koordinasi dan evaluasi antara Tim SAR Gabungan yang dalam hal ini diwakili Basarnas Unit Siaga Borobudur dengan Kades Ngawen, Sekdes Banjaragung, Kades Ngrompakan, BPBD Kabupaten Magelang, Kepolisian, DPU dan relawan opsar ini dihentikan dan akan dilakukan pemantauan secara mandiri,” Terangnya. 

Pihak TNI dan Polri juga turut dalam misi opsar korban hanyut di sungai tangsi.

Diketahui, korban yang merupakan pekerja jembatan di Dusun Krumpakan II, Desa Krumpakan, Kecamatan Kajoran berniat akan mengambil peralatan proyek namun dirinya terpeleset dan jatuh kesungai lalu hanyut, karena pada saat kejadian kondisi sungai sedang banjir.

Mendapati kejadian itu selanjutnya Tim SAR gabungan yang terdiri dari Basarnas Unit Borobudur, BPBD Kabupaten Magelang, TNI-POLRI, PMI, DAMKAR, OPRB Borobudur, Garda Relawan Indonesia (GRI) Kota Magelang, MDMC, maupun beberapa komunitas Relawan lainya telah bekerja keras guna mencari korban dengan melakukan pemantauan via darat (manual) dan menyisir sejauh 50 (Limapuluh) km mulai dari Sungai Tangsi, Progo, hingga Tringsing yang menjadi jalur hanyutnya korban.

“Kami atas nama Basarnas Borobudur mengucapkan banyak terimakasih atas kerjasama dari semua pihak sehingga terlaksananya opsar musibah orang hanyut di Sungai Tangsi ini,” Pungkasnya. (*)