Beredar Video Mesum Siswi SMP, Polres Temanggung Buru Pelaku Penyebar Video

Pelaku video mesum.

Temanggung, Harian7.com – Buntut beredarnya video mesum di media sosial, polisi akan terus menyelidiki dan memburu pelaku penyebar video. Dalam adekan video mesum tersebut diduga dilakukan oleh seorang berinisial RO(21) dan siswi berinisial HN (13) yang masih duduk di bangku  Sekolah Menengah Pertama (SMP).  Lokasi pengambilan video tersebut dilakukan di Geblok Kecamatan Kaloran, Kabupaten Temanggung. Video tersebut beredar sekitar satu bulan yang lalu.

Kasubbag Humas Polres Temanggung AKP Henny Widiyanti mengatakan, saat ini Polres Temanggung sudah melakukan penyelidikan terhadap pelaku penyebar video mesum, karena berkaitan dengan Undang-Undang yang mengatur soal ITE dan Pornografi.

“Saat ini, kami masih mencari data dengan berbekal  video tersebut yang selanjutnya akan di tindaklanjuti. Kami akan maksimalkan penyelidikan untuk dapatkan data identitas penyebaran video tersebut  untuk menentukan langkah selanjutnya,” kata AKP Henny kepada harian7.com, Selasa (23/01/2018).

Dari informasi yang di himpun Harian7.com, pelaku perempuan dalam video tersebut diduga siswi yg masih duduk di bangku SMP di wilayah Kecamatan Kaloran Kabupaten Temanggung. Video dengan durasi beberapa menit berkonten pornografi tersebut tersebar melalui media sosial dan pesan berantai dari WhatsApp. Video yang berdurasi sekitar berapa menit tersebut nampak sepasang yang di duga kekasih sedang asik berhubungan intim layaknya suami istri. Hingga saat ini polisi masih menelusuri lokasi pengambilan video tersebut untuk menambahkan data atau keterangan dalam penyelidikan. Sementara untuk dua pelaku video mesum sudah di amankan.

Terpisah, kakak korban HR saat di temui harian7.com mengatakan, Pihaknya mengucapkan terimakasih atas terkuaknya video tersebut hingga akhirnya smua terbongkar.

“Saya sangat berterimakasih sekali pada para pihak dan berharap pelaku penyebar video segera diusut dan ditangkap. Dalam hal ini yang kami sesalkan kenapa vidio itu di sebarkan ke media sosial sehingga membuat keluarga kami resah dan sangat menanggung,”ujarnya. (Wahono)