Pemilu 2018-2019, Sebanyak 80.000 Warga Magelang Diprediksi Tidak Dapat Gunakan Hak Suaranya

MAGELANG, harian7.com – Pada Pemilu 2018-2019 mendatang, tidak kurang 80.000 warga Kabupaten Magelang, diprediksi terancam tidak dapat menggunakan hak suaranya. Pasalnya, mereka itu belum melakukan perekaman data kependudukan sehingga tidak memiliki KTP Elektronik (e-KTP). Demikian diungkapkan Ketua Panwaslu Kabupaten Magelang M Habib Shaleh kepada wartawan, Sabtu (18/11).
        “Sampai bulan Nopember 2017 ini, masih terdapat 80.000 warga Kabupaten Magelang yang belum memiliki E-KTP, karena meraka belum melakukan perekamkan data kependudukan. Padahal, syarat warga agar masuk dalam daftar pemilih harus memiliki E-KTP. Untuk itu, bagi warga yang belum mempunyai e-KTP agar secepatnya melakukan perekaman data ke Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil),” terang M Habib Shaleh.
Ditambahkan, melihat banyaknya warga yang belum melakukan perekaman data tersebut, pihaknya menyarankan agar pihak
Disdukcapil Kabupaten Magelang melakukan ‘jemput bola’. Bahkan, dapat menjangkau pemilih pemula yang memiliki hamper 40% dari jumlah pemilih di Kabupaten Magelang.
Sementara, Sekretaris Disdukcapil Kabupaten Magelang, Idam Laksana, menyatakan, bahwa dari data Disdukcapil Kabupaten Magelang per 30 Juni 2017 lalu, masih ada kurang lebih 87.564 warga wajib KTP yang masih belum melakukan perekaman data. Jumlah ini semakin berkurang setelah pada bulan November 2017 sebagian melakukan perekaman data kependudukan.
“Langkah kami antara lain dengan berkoordinasi dengan Pemerintah Desa setempat serta komunikasi kepada warga desa yang belum melakukan perekaman data. Bahkan, kepada masing-masing kecamatan untuk dapat melakukan regroupping, dan dapat melakukan perekaman data kependudukan dilaksanakan pada titik-titik terdekat,” tandasnya. (Dyant)

Editor : Heru S