HARIAN 7

JENDELA INFORMASI DAN MITRA BISNIS ANDA


SMP N 2 Salatiga Gelar MPLS Selama Tiga Hari, Kepsel: “Saat ini kami terapkan kurikulum merdeka”

Laporan: Bang Nur

SALATIGA,harian7.com – Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) dimulai pada 11 Juli, tak terkecuali di SMP N 2 Salatiga. MPLS biasanya dilakukan oleh peserta didik atau siswa baru pada hari pertama masuk sekolah di awal tahun ajaran baru. Seperti yang diterapkan di SMP N 2 Salatiga, yang merupakan sebagai salah satu sekolah percontohan di Kota Salatiga.

Kepala Sekolah SMP N 2 Salatiga, Mudjiati mengatakan, MPLS dilakukan secara offline atau tatap muka.”Ada perbedaan MPLS, kalau tahun sebelumnya karena pandemi jadinya daring atau online, sebagian kecil ada di sekolah dan sebagian besar dirumah masing-masing,” kata Mudjiati kepada wartawan Senin (11/7/2022).

Baca Juga:  Penggerebekan Rokok Ilegal di Demak: Ribuan Batang Rokok Tanpa Cukai Ditemukan di Mranggen

Untuk pelakasanaan MPLS di SMP N 2 Salatiga selama tiga hari.“Seharusnya selesai hari rabu besok, tetapi karena ada kegiatan di alun-alun Pancasila untuk siswa jadi mundur satu hari menjadi hari Kamis,” ucapnya.

Pendaftaran siswa baru tahun 2022 ini ada sekitar 600 anak dan yang lolos seleksi sekitar 240 anak.“Tahun ini ada pengenalan lingkungan sekolah, baik secara fisik seperti bangunan-bangunan maupun non fisik seperti kegiatan sosial dan lainnya. Adapun total keseluruhan kelas tujuh, delapan dan sembilan ada 736 siswa,” imbuhnya.

Baca Juga:  Dikeluhkan Masyarakat Terkait SMP Negeri di Kab Semarang Yang di Duga Melakukan Penghimpunan Dana , ICI Jateng : ' Jika Cukup Bukti , Kami Akan Laporkan ke APH'

Mudjiati menambahkan, kurikulum merdeka diterapkan di SMP N 2 Salatiga mulai tahun 2022.”Pembentukan karakter, pentas seni dan ibadah serta ada juga materi yang di kolaborasi dengan Dinas Pendidikan seperti kenakalan remaja dan lainnya,” jelasnya.

Kota Salatiga termasuk ke dalam PPKM level 1, sehingga bisa dilakukan Pertemuan Tatap Muka (PTM) dilakukan secara offline.

“Jadi sekarang ini kita lakukan PTM 100 persen minimal enam jam sehari,” ujarnya.

Baca Juga:  Dorong Kesejahteraan Sosial, Pemkot Salatiga Gelontorkan Insentif dan Jaminan Sosial

Yang mertimbangan jam pelajaran tergantung banyak jam belajar menurut struktur kurikulum. “Sehingga kami mengambil full struktur kurikulum sekitar 48 jam pelajaran ditambah upacara,” katanya.

Selain itu, meskipun pandemi, sekolah tersebut masih ada beberapa ektrakurikuler yang dilakukan secara langsung atau offline.

“Alhamdulillah tahun kemarin walaupun di masa pandemi sudah banyak yang offline, bahkan saat pandemi ada dua ektrakurikuler yang offline seperti tari dan karawitan,” ungkapnya.

“Jadi walaupun pandemi ektrakurikuler tetap jalan kalau bisa di buat daring ya didaringkan begitu pula sebaliknya,” tambahnya.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini
error: Content is protected !!