Cerita Hermin, Warga Salatiga Yang Sukses Budidaya Vanili
Laporan: Muhamad Nuraeni
SALATIGA | HARIAN7.COM – Vanili adalah komoditas yang sering disebut sebagai emas hijau, sebab punyai nilai yang fantastis. Melihat potensi besar itu, Hermin (54) warga Kelurahan Kecandran, Sidomukti, Salatiga berhasil membudidayakan tanaman vanili.
Sudah sejak empat tahun lalu Ia mulai membudidayakan vanili. Memiliki basic dari orang tuanya di Temanggung yang juga menjadi petani vanili. Berawal dari keinginan agar petani vanili kembali ada gaungnya.
“Saya menanam vanili sebelum masa pandemi tahun 2019. Saya sampai hari ini sudah panen 2- 3 kali. Lumayan bisa memenuhi kebutuhan hidup,” ungkap Hermin belum lama ini.
Harmin membeberkan, di masa pandemi dirinya membentuk Asosiasi Petani Vanili Salatiga (APVS) mencanangkan program 1 rumah 10 pohon vanili.
“Akhirnya dapat respon baik dan merekrut 50 orang sebagai petani vanili di Salatiga,”bebernya.
Hermin mengaku saat ini dirinya sudah memiliki pembeli asal Prancis.”Selama ini yang langganan dengan saya orang Prancis. Untuk kafe miliknya di Solo dan juga dikirim ke negaranya. Kemarin saya juga ngirim sampel ke Dubai dan Malaysia,”tedang Hermin.
Dijelaskan Hermin, harga vanili saat ini diangka Rp 1,5 juta sampai Rp 4 juta per kilogram. Tergantung kualitasnya yaitu Gourmet sampai Rp 3 juta. Sementara dibawahnya grade A sampai Rp 2 jutaan. Kemudian turun grade B, grade C, dan broken.
Uniknya harga vanili itu mengikuti harga emas. Sehingga bisa berubah setiap hari.
“Setiap orang memiliki harga berbeda. Ngikutin harga emas. Makanya vanili disebut emas hijau,” terang dia.
Hermin menuturkan bahwa saat ini dirinya memiliki sekitar 1.500 pohon vanili di lahan 2.000 meter persegi. Dikarenakan menanamnya tidak bersamaan belum semuanya berproduksi.
“Kemarin itu 80 pohon yang sudah produksi saya mendapatkan 25 kilogram kering. Karena harga belum tinggi masih saya simpan. Menunggu harga bagus,”tuturnya.
Selain untuk produksi Hermin mengaku juga sangat terbuka untuk orang-orang yang ingin belajar menanam vanili.(*)
Tinggalkan Balasan