HARIAN 7

JENDELA INFORMASI DAN MITRA BISNIS ANDA

Menanam Harapan Lewat Aren: Kiprah Miftachul Aziz Muda-Mudi Temanggung yang Cinta Bumi

Penulis: Ratmaningsih

TEMANGGUNG | HARIAN7.COM – Dari tangan dingin seorang pemuda desa, tumbuh gagasan besar bernama REVIKA—singkatan dari Revitalisasi Kampung Aren. Di balik program yang kini mulai menggeliat di Temanggung ini, berdiri sosok yang tak asing bagi kalangan muda Nahdliyin: Miftachul Aziz, kader Gerakan Pemuda Ansor yang dikenal aktif dan vokal dalam isu lingkungan dan pemberdayaan desa.

Gagasan REVIKA lahir bukan dari ruang seminar ber-AC, melainkan dari keprihatinan mendalam Aziz saat melihat kampung halamannya di Desa Tlogopucang, Kecamatan Kandangan, dilanda kekeringan dan populasi pohon aren yang semakin menipis. Mirisnya lagi, kata Aziz, “Generasi muda sekarang makin jauh dari tanah. Padahal, aren itu bukan cuma pohon, tapi sumber kehidupan dan harapan.”

Baca Juga:  Cemburu Buta Berujung Maut, Pria di Labuhanbatu Bekap Pacar hingga Tewas, Lalu Dikubur di Kebun Sawit

Aziz memang bukan pemuda biasa. Riwayat organisasinya panjang dan mengesankan. Mulai dari PMII, IPNU, hingga pernah menjabat sebagai Presiden Mahasiswa STAIN/UIN Salatiga tahun 2014. Ia juga dikenal sebagai penggerak Forum Mahasiswa Temanggung di Salatiga (FORMATAS). Kini, sebagai penyuluh agama Islam sekaligus ketua karang taruna, ia tak berhenti menggandeng banyak pihak—pemuda, tokoh masyarakat, hingga elemen lokal lainnya—untuk memastikan REVIKA bukan cuma wacana.

“REVIKA adalah bentuk nyata tanggung jawab kita sebagai khalifah di bumi. Menjaga lingkungan bukan sekadar aksi sosial, tapi bagian dari ibadah dan amanat agama,” ujar Aziz saat ditemui harian7.com, Selasa (17/6/2025), di kediamannya yang asri di pinggiran Temanggung.

Baca Juga:  Jelang Nataru, Bupati Banyumas Pimpin Apel Gelar Pasukan OLC 2021

Tak hanya di Ansor, Aziz juga aktif di BPC HIPMI Temanggung, LKK NU, hingga BADKO LPQ Kandangan. Kiprah multibidangnya membuktikan bahwa dakwah bisa hadir dalam bentuk aksi nyata—dari mimbar masjid sampai ke ladang-ladang yang kembali ditanami aren.

Jerih payahnya pun tak sia-sia. Tahun ini, ia dinobatkan sebagai Juara I PAI Award Jawa Tengah 2025 untuk kategori pelestarian lingkungan. Sebelumnya, ia juga sempat menyabet penghargaan Pemuda Tani dari DKN HKTI tahun 2018. Tapi bagi Aziz, penghargaan hanyalah bonus.

Baca Juga:  Dapatkan Peluang Kerja dan Karier dengan Pelatihan & Sertifikasi BNSP dari Startup Campus

“Penghargaan ini bukan tujuan akhir, tapi pemantik semangat bagi kita semua, terutama generasi muda agar terus peduli dan menjaga bumi ini. Kita hanya punya satu bumi dan harus kita rawat bersama,” tegasnya.

Kini, REVIKA bukan hanya program, tapi juga gerakan. Ia mulai menginspirasi banyak pihak, terutama para penyuluh agama dan pemuda desa. Semangatnya merambat: bahwa mencintai lingkungan dan menghidupkan ekonomi desa bisa dilakukan beriringan, dengan berpijak pada nilai-nilai Islam yang rahmatan lil ‘alamin.

Dari Temanggung, suara aren menggema—bukan sekadar getahnya yang mengalir, tapi juga semangat perubahan dari pemuda yang mencintai bumi sepenuh hati.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini
error: Content is protected !!