Jihad Kepala BNN RI Suyudi Lawan Narkoba se-Indonesia Tuai Dukungan Publik, Analis: Wujud Nyata Jalankan Asta Cita Prabowo
Jurnalis : Ilham
JAKARTA | HARIAN7.COM – Langkah tegas Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) RI, Komjen Pol. Suyudi Ario Seto beserta jajaran BNN diseluruh Indonesia dalam melakukan operasi bersama pemberantasan dan pemulihan kampung narkoba secara serentak pada 5-7 November 2025, di 53 titik di 34 provinsi seluruh Indonesia menuai apresiasi dan dukungan publik, termasuk dari kalangan pengamat.
Dari hasil operasi tersebut, sebanyak 1.259 orang ditangkap aparat yang diduga terlibat peredaran dan penyalahgunaan narkotika.
Sejumlah barang bukti narkotika turut diamankan dalam operasi tersebut. Di antaranya 126.325,72 gram sabu, 126,32 Kg ganja, 1.428 butir pil ekstasi, dan lain-lain. Selain barang bukti narkotika tersebut petugas gabungan pun berhasil mengamankan sejumlah barang bukti non-narkotika lainnya di antaranya yaitu uang tunai sebanyak Rp.1.543.699.000 dan uang tunai diduga palsu sebanyak Rp. 5,5 juta.
Pengamat kebijakan publik dan pemerhati sosial, Nasky Putra Tandjung, menegaskan bahwa pengungkapan tersebut merupakan bukti nyata keseriusan, komitmen, dan soliditas aparat penegak hukum dalam menjalankan ‘War on Drugs For Humanity’ atau perang melawan narkoba demi kemanusian yang digaungkan.
“Oleh karena itu, Sebagai bagian dari masyarakat sipil (civil society), Kami memberikan apresiasi setinggi-tinggi nya kepada Kepala BNN RI, Komjen Pol Suyudi Ario beserta jajaran BNN diseluruh Indonesia atas keberhasilan kinerja, komitmen, dan dedikasinya melindungi dan menyelamatkan puluhan juta nyawa rakyat Indonesia terkhususnya generasi muda,” ujar Nasky kepada wartawan, di Jakarta, pada Rabu (19/11/2025).
Menurut Alumnus indef school of political economy Jakarta tersebut, operasi serentak BNN di berbagai wilayah yang tersebar di seluruh Indonesia itu merupakan langkah nyata jihad melawan, memberantas peredaran, dan penyalahgunaan narkoba di tengah-tengah masyarakat.
“Langkah nyata BNN mencerminkan dan menindaklanjuti instruksi Presiden RI, Prabowo Subianto terkait pemberangusan narkoba sebagaimana tertuang dalam Asta Cita nya. Ini adalah wujud komitmen BNN menjalankan program Asta Cita Presiden Prabowo yang salah satunya soal upaya pemberantasan narkoba,” jelas Nasky.
Selain penindakan, Founder Nasky Milenial Center ini juga mengingatkan pentingnya penguatan upaya pencegahan, edukasi, dan rehabilitasi agar pemberantasan narkoba dapat dilakukan secara komprehensif dan masif.
“Pengungkapan ini harus menjadi momentum untuk memutus total rantai distribusi narkoba. Jangan hanya menyasar pengedar kecil, tetapi bandar-bandar kakap harus dijerat dengan tuntas, termasuk penyitaan seluruh aset hasil kejahatan mereka. Negara harus hadir melindungi rakyatnya,” tegasnya.
Oleh karena itu, Dengan sinergi kolaborasi BNN, Polri, TNI, Pemerintah, dan elemen masyarakat lainnya sangat penting guna untuk menekan aktivitas jaringan peredaran narkotika dan memutus rantai distribusi yang selama ini meresahkan masyarakat setempat.
“Garda terdepan ada di lingkungan kita sendiri. Melawan narkoba adalah bentuk bela negara. Mari wujudkan keluarga bebas narkoba dengan semangat gotong royong dan menjadikan keluarga sebagai benteng pertama,” imbuhnya.
Oleh sebab itu, Gebrakan nyata ini diharapkan membuat masyarakat merasakan kehadiran BNN langsung di permukiman, ruang publik, dan lingkungan sekitar, serta meningkatkan partisipasi masyarakat dalam program P4GN (Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba.
“Lebih lanjut, Publik menilai, Operasi gabungan serentak itu menjadi pesan moral bahwa menyelamatkan nyawa warga Indonesia, dan melindungi masa depan generasi bangsa dari bahaya peredaran gelap narkoba adalah prioritas utama,” ungkapnya.
Selain itu, Ia menekankan bahwa peredaran narkoba kini sudah menjadi ancaman ketahanan nasional, merusak moral, menghancurkan generasi, dan menggerogoti masa depan bangsa.
“Nasky menambahkan, Langkah nyata BNN sebagai buki konkret bagaimana negara dalam hal ini Kepala BNN beserta jajaran hadir dan menempatkan masyarakat sebagai pusat pelayanan yang harus diselamatkan dan dilindungi sejalan dengan jargon BNN RI War on Drugs For Humanity,” tambahnya.
Oleh karena itu, Kami mengajak seluruh elemen bangsa untuk saling bersinergi, gotong royong dalam membantu kinerja BNN bserta jajaran. “Hanya dengan kolaborasi, kebersamaan, kedisiplinan, dan konsistensi kolektif cita-cita Indonesia bersinar bisa diwujudkan,” tuturnya.
Sebelumnya, Badan Narkotika Nasional (BNN) menangkap 1.259 orang dalam Operasi Bersama Pemberantasan dan Pemulihan Kampung Rawan Narkotika yang digelar serentak di 53 titik di seluruh Indonesia pada 5-7 November 2025.
“Adapun dari hasil operasi ini, tim gabungan telah mengamankan sebanyak 1.259 orang, terdiri dari 830 laki-laki dan 429 perempuan yang diduga terlibat peredaran dan penyalahgunaan narkotika,” ungkap Kepala BNN Komjen Suyudi Ario Seto, Senin (10/11/2025).
Pemulihan penyalahguna narkotika ini dimaksudkan untuk memberikan pesan kepada publik bahwa BNN Republik Indonesia bukan hanya fokus pada pemberantasan, namun juga berkomitmen memperkuat upaya rehabilitasi penyalahguna narkotika, pemberdayaan masyarakat dan juga pencegahan.
Kepala BNN RI, berharap operasi ini dapat menjadi pintu masuk bagi program pencegahan penyalahgunaan narkoba yang berkelanjutan di tengah masyarakat.
“Saya mengajak pada semua pihak untuk sama-sama berkomitmen dan menjadikan pemberantasan narkoba sebagai suatu perjuangan bersama bagi bangsa dan negara,” tutup Kepala BNN RI. (*)












Tinggalkan Balasan