HARIAN 7

JENDELA INFORMASI DAN MITRA BISNIS ANDA

TPS 3R Kalipucang Wetan Jadi Percontohan, Sampah Plastik Diolah Jadi Bahan Bakar Industri

BATANG |  HARIAN7.COM – Tempat Pengolahan Sampah (TPS) 3R di Desa Kalipucang Wetan, Kabupaten Batang, Jawa Tengah, berhasil mencuri perhatian. Sejak berdiri pada tahun 2015, TPS ini mampu mengelola sampah rumah tangga dari ribuan warga sekitar dan kini hasil olahannya bahkan dikirim ke luar daerah sebagai bahan bakar industri.

Pendamping TPS Kalipucang Wetan, Lutfi Fuad, menjelaskan bahwa metode yang digunakan adalah konsep Reduce, Reuse, dan Recycle (3R). Sejak April 2025 lalu, pengelolaan semakin maksimal setelah dilengkapi dengan tiga unit mesin pemilah sampah.

Baca Juga:  Defisit PAD Jadi Sorotan, Fraksi ADS Minta Penjelasan dan Perencanaan Maksimal untuk APBD Perubahan 2024

“Dimulai dari jam 8 pagi untuk pengangkutan dan jam 10 mulai diolah menggunakan tiga mesin yang dioperasikan sesuai jadwal. Mulai pemilahan, penggilingan hingga terpisah antara sampah anorganik dan organik yang akan dijadikan bahan pupuk,” terang Lutfi, saat ditemui di lokasi TPS.

Setiap harinya, sekitar 500 kilogram sampah dikumpulkan dari dua RT atau sekitar 200 kepala keluarga. Tak hanya itu, pengelolaan sampah plastik juga mendapat perhatian serius. TPS 3R Kalipucang Wetan bekerja sama dengan Desa Pesaren untuk mengolah plastik menjadi bahan alternatif pengganti batu bara.

Baca Juga:  Tingkatkan Pelayanan Publik, Pemkot Salatiga dan Ombudsman Tandatangani MOU

“Hasil pengolahannya sudah intens dikirim ke Cilacap dan Cibinong untuk bahan bakar industri,” ujarnya.

Kinerja TPS ini pun mendapat apresiasi langsung dari Bupati Batang, M Faiz Kurniawan. Ia menilai mekanisme yang diterapkan sangat sejalan dengan visi Pemda Batang untuk mewujudkan Kota Industri Bersih.

“Di beberapa desa sudah ada TPS 3R, nanti coba kita panggil untuk lebih dioptimalkan lagi, dengan mengadopsi pola pengolahan sampah dari Kalipucang Wetan. Kami juga sedang mengusulkan Dana Alokasi Khusus untuk TPS 3R di beberapa desa, sisanya desa menyisihkan dari Dana Desa untuk pengelolaan sampah,” tegas Faiz.

Baca Juga:  GENTING! Orang Tua Asuh Bergerak, Stunting Terkikis di Kabupaten Semarang

Bupati muda itu juga mengapresiasi semangat gotong royong dan kesadaran masyarakat Kalipucang Wetan dalam pengelolaan sampah, meskipun ia mengakui masih perlu peningkatan dari segi kualitas hasil pengolahan.

“Rencananya tahun 2026 mendatang, akan kami datangkan teknologi pengolah sampah plastik yang bisa dijadikan pupuk cair, sehingga mampu meminimalisir sisa sampah plastik,” tandasnya.(Sam)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini
error: Content is protected !!