HARIAN 7

JENDELA INFORMASI DAN MITRA BISNIS ANDA

Muh Haris Tekankan Empat Pilar MPR RI, Ingatkan Bahaya Jargon Kosong

Laporan: Muhamad Nuraeni

SALATIGA | HARIAN7.COM – Isu kebangsaan kembali menjadi sorotan tajam dari Anggota DPR RI Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Muh Haris. Dalam kegiatan Sosialisasi Empat Pilar MPR RI yang digelar Minggu (29/6/2025) di Aula PMI Kota Salatiga, ia menekankan pentingnya pemahaman mendalam terhadap pilar-pilar dasar negara.

Kegiatan ini merupakan bagian dari program nasional MPR RI yang bertujuan memperkuat karakter kebangsaan dan membangun kesadaran kolektif atas nilai-nilai fundamental bangsa Indonesia.

Baca Juga:  Viral! Pengemudi Mobil Tabrak 3 Remaja Pembawa Sajam di Exit Tol Bawen, Ini Penjelasan Polres Semarang

Dalam paparannya, Muh Haris menegaskan bahwa keempat pilar yakni Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), dan Bhinneka Tunggal Ika, bukan sekadar simbol atau jargon politik.

“Pilar-pilar ini adalah fondasi kebangsaan kita. Jika hanya menjadi jargon, maka rapuh. Tapi jika dihayati dan dijalankan, itulah yang menjadikan kita kuat dan utuh sebagai bangsa,” tegasnya di hadapan para relawan kemanusiaan Kota Salatiga.

Acara ini tak hanya bersifat seremonial. Diskusi berlangsung dinamis dengan isu-isu aktual seperti intoleransi, pengaruh destruktif media sosial terhadap nasionalisme generasi muda, serta pentingnya menjaga kerukunan di tengah keberagaman budaya.

Baca Juga:  Peduli Masyarakatnya, Dedy Yon Keliling antar Makanan ke Lansia yang sedang Isoman

Muh Haris juga menyoroti pentingnya gotong royong sebagai nilai yang harus dipraktikkan, bukan hanya dijadikan slogan politik.

“Gotong royong jangan hanya jadi kata-kata, tapi harus hadir dalam tindakan sehari-hari sebagai bukti cinta tanah air,” imbuhnya.

Salatiga yang dikenal sebagai kota tertoleran di Indonesia, dinilai sangat strategis sebagai lokasi penyemaian nilai-nilai kebangsaan. Muh Haris menyebut, ketahanan ideologi dan sosial harus dibangun dari bawah, dari masyarakat sendiri.

Baca Juga:  Paijo-GR, Aplikasi Inovatif Jateng untuk Skrining TBC dan Gangguan Kejiwaan

Di akhir kegiatan, Muh Haris menyerukan agar seluruh elemen masyarakat tidak abai terhadap tanggung jawab menjaga keutuhan bangsa.

“Menjaga Indonesia adalah tanggung jawab kita semua. Jangan biarkan nilai-nilai pemersatu bangsa terkikis. Mari rawat semangat persatuan dan kebhinekaan demi Indonesia yang lebih kuat dan berdaulat,” pungkasnya.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini
error: Content is protected !!