Kasus Guru Tendang Murid di Demak Berakhir Damai, Polisi: Pelaku Sudah Minta Maaf
DEMAK, Harian7.com – Polres Demak menggelar Restorative Justice (RJ) kasus guru inisial DM yang melakukan penganiayaan terhadap muridnya saat ujian sekolah berlangsung di dalam kelas. Restorative Justive digelar usai orang tua korban dan pelaku bersepakat untuk damai.
Diketahui peristiwa itu terjadi di SMP N 1 Karangawen pada Selasa (10/6/2025) di picu karena suara siulan yang berujung kepala korban ditendang oleh pelaku. Video kasus kekerasan tersebut viral di media sosial hingga polisi turun tangan untuk menentukan langkah hukum.
Kapolres Demak, AKBP Ari Cahya Nugraha melalui Kasatreskrim Polres Demak AKP Kuseni mengatakan pihaknya menggelar mediasi antara PGSI Demak, Kepala SMP N 1 Karangawen, pelaku dan orangtua korban di Polres Demak. Saat mediasi tersebut orang tua korban meminta kepada pelaku untuk meminta maaf dan mengakui kejadian tersebut.
“Pelaku secara pribadi meminta maaf atas perlakuannya kepada korban dan orangtuanya. Pelaku juga berjanji tidak akan mengulangi perbuatannya,” ujarnya, di Polres Demak, Kamis (12/6/2025).
Menurutnya, Pada akhirnya mediasi berakhir baik. Kedua belah pihak juga bersepakat untuk tidak melanjutkan kasus tersebut secara hukum.
“Kedua belah pihak telah membuat kesepakatan yang dibubuhi tanda tangan dan para saksi yang hadir serta dikuatkan dengan materai,” jelasnya.
Kuseni menuturkan, Adapun isi kepakatan yang telah di buat kedua belah pihak diantaranya dan kedua belah pihak telah bersepakat dan tidak melanjutkan proses ini secara hukum.
“Setelah adanya kesepakatan damai kedua belah pihak kasus tersebut pun dihentikan. Polres Demak telah melakukan restorative justive dan menyatakan kasus ini diselesaikan secara kekeluargaan,” ucapnya.
Kuseni menambahkan, Untuk perkaranya akan digelarkan dan laksanakan restorative justice. Kedua belah pihak dapat mendapatkan hasil yang terbaik dan sepakat untuk berdamai.
“Saya berharap kasus kekerasan di dunia pendidikan tidak terjadi lagi. Terutama sebagai seorang guru harus dapat lebih bersabar dalam menangani siswa yang mempunyai karakter dan sifat yang berbeda-beda,” pungkasnya.
Tinggalkan Balasan