Laporan: Awang | Editor: Muhamad Nuraeni
DEMAK | HARIAN7.COM – Banjir dan rob yang terus-menerus menghantam wilayah Sayung dan Bonang, Kabupaten Demak, akhirnya meledakkan keresahan warga! Puluhan orang yang tergabung dalam MWC NU dari dua kecamatan tersebut, Kamis (8/5/2025), mendatangi Gedung DPRD Demak untuk menggelar audiensi menuntut solusi nyata.
Audiensi yang digelar di ruang rapat Ketua DPRD itu langsung dipimpin oleh Ketua DPRD Demak Zayinul Fata, SE. Hadir pula Wakil Ketua H. Maskuri, S.Ag, Sekda Demak Akhmad Sugiharto, Kepala Dinas PU Amir, serta Kepala Bappeda Ninik.
Banjir-Rob Merajalela, Warga Tuntut Pompanisasi & Status Bencana Nasional
Dalam suasana yang penuh harap dan ketegangan, warga menyuarakan dua tuntutan utama: pembangunan sistem pompanisasi dan penetapan rob serta banjir sebagai bencana nasional. Mereka menilai, bencana ini sudah berlangsung bertahun-tahun namun belum mendapatkan penanganan serius dari pemerintah.
Asnawi, perwakilan warga dari Bonang, mengungkapkan rasa kecewanya terhadap pemerintah daerah maupun pusat.
“Kami minta tanggul penahan air laut, rumah pompa terpadu, dan normalisasi sungai! Sudah sering kami ajukan, tapi tidak pernah ditanggapi. Lahan pertanian kami rusak, mata pencaharian terancam,” ujarnya dengan nada kecewa.
Pemkab Akui Masalah Serius, Tapi Penanganan Bertahap
Ketua DPRD Zayinul Fata menyambut baik aspirasi warga dan menyebut audiensi ini sebagai momentum penting untuk mencari solusi bersama. Sementara Sekda Akhmad Sugiharto mengungkapkan bahwa persoalan rob dan banjir sudah masuk dalam daftar prioritas pemerintah daerah.
“Ini sudah kita diskusikan dengan Bupati dan PU. Solusinya adalah normalisasi total sungai di Sayung dan Bonang. Bahkan, anggaran tahun ini sudah disiapkan. Tapi tentu pelaksanaannya bertahap,” jelasnya.
Dinas PU: Rob Akan Makin Parah, Perlu Langkah Permanen!
Kepala Dinas PU Amir menambahkan bahwa penanganan masalah ini tidak bisa asal-asalan. Diperlukan data akurat agar kebijakan tepat sasaran.
“Kalau melihat tren permukaan air laut 10 tahun ke depan, kondisinya makin parah. Kita harus siapkan recovery tahunan dan strategi jangka panjang berbasis risiko,” tegas Amir.
Ia pun menyerukan perlunya dukungan dari pemerintah pusat untuk menyusun langkah permanen yang benar-benar melindungi masyarakat pesisir Demak.
Catatan Merah untuk Pemerintah: Warga Tak Mau Lagi Janji
Warga Sayung dan Bonang kini bersuara lantang. Mereka tak mau lagi terjebak dalam siklus banjir-rob tanpa solusi. Pertanyaannya: apakah pemerintah pusat akan mendengar jeritan mereka?
Satu hal pasti, warga tak akan tinggal diam. Jika tak ada langkah nyata, aksi lanjutan bisa jadi tinggal menunggu waktu. Saksikan terus perkembangan selanjutnya hanya di sini — karena suara rakyat, tak bisa dibendung.(*)