Dorong Pelestarian Budaya, 371 Kelompok Kesenian di Kabupaten Semarang Terima Dana Hibah Rp2,8 Miliar
KAB.SEMARANG | HARIAN7.COM — Pemerintah Kabupaten Semarang kembali menunjukkan kepeduliannya terhadap pelestarian budaya lokal. Bupati Semarang, H. Ngesti Nugraha, menegaskan komitmen Pemkab untuk terus menggerakkan aktivitas kelompok kesenian yang tumbuh di masyarakat. Hal itu disampaikannya saat membuka acara sosialisasi dana hibah kesenian di aula SMPN 2 Ambarawa, Senin (19/5/2025) siang.
“Tahun ini ada 371 kelompok kesenian yang akan mendapatkan dana hibah. Gunakan untuk memenuhi kebutuhan kelompok agar dapat terus berkarya,” kata Bupati di hadapan puluhan perwakilan kelompok kesenian.
Ia menegaskan bahwa kesenian di tengah masyarakat bukan hanya warisan budaya, tetapi juga perekat persatuan. Untuk itu, Pemkab juga menyediakan bantuan dana untuk pelaksanaan pentas seni guna mendorong keberlanjutan karya-karya seni tradisional.
“Para pelaku kesenian harus terus berkarya dan menjaga warisan leluhur. Pemerintah hadir untuk memastikan mereka mendapatkan dukungan,” ujarnya.
Hingga saat ini, terdapat sekitar 4.600 kelompok kesenian yang berkembang di Kabupaten Semarang.
Kepala Bidang Kebudayaan Disdikbudpora, Sisilia Hindun Mawarti, yang turut mendampingi Bupati menjelaskan bahwa masing-masing kelompok akan menerima hibah sebesar Rp7,5 juta. Total anggaran yang dikucurkan tahun ini mencapai lebih dari Rp2,8 miliar.
Kelompok penerima hibah tersebar di 19 kecamatan, di antaranya Ungaran Barat (32 kelompok), Pringapus dan Susukan masing-masing (27), Jambu, Ungaran Timur, dan Suruh (26), serta Tuntang (19). Sementara kecamatan lainnya seperti Ambarawa (12), Bandungan (23), Banyubiru (22), hingga Bancak (4) turut kebagian.
Salah satu penerima hibah, Ahmad Johan (23), anggota grup rebana “Miftahul Jannah” dari Desa Ngrapah, Banyubiru, menyambut baik bantuan tersebut. Ia mengaku akan menggunakan dana itu untuk membeli peralatan baru.
“Ada beberapa alat yang rusak. Dana hibah ini sangat bermanfaat agar alat kami lebih lengkap,” ujarnya.
Langkah Pemkab Semarang ini mendapat apresiasi dari banyak pihak dan dinilai sebagai bentuk nyata dukungan terhadap pelestarian budaya lokal yang berkelanjutan.(Red/Diskominfo)
Tinggalkan Balasan