Haji 2025 Jadi Musim Panas Terakhir, Mulai 2026 Bergeser ke Musim Semi dan Dingin
MEKKAH | HARIAN7.COM – Musim panas yang menyengat saat ibadah haji tampaknya akan segera menjadi kenangan. Pusat Meteorologi Nasional (NCM) Arab Saudi mengonfirmasi bahwa penyelenggaraan Haji tahun 2025 akan menjadi yang terakhir kalinya dilakukan di musim panas.
Dilansir dari Gulf News, mulai tahun 2026 ibadah haji tahunan umat Islam akan mengalami pergeseran waktu secara bertahap menuju musim yang lebih sejuk—dari musim semi dan akhirnya ke musim dingin. Ini terjadi karena kalender Hijriah mengalami kemunduran sekitar 10 hari setiap tahunnya.
Pergeseran ini disambut lega oleh jutaan jamaah dari seluruh dunia yang selama bertahun-tahun harus menghadapi suhu ekstrem di Tanah Suci. Pada musim haji 2024 saja, suhu di Mekkah melonjak antara 46°C hingga 51°C, yang mengakibatkan lebih dari 2.760 kasus kematian akibat sengatan panas ekstrem.
Menurut NCM, mulai tahun 2026 hingga 2033, ibadah haji akan berlangsung di bulan-bulan musim semi. Setelah itu, dari 2034 hingga 2041, haji akan digelar di tengah musim dingin. Ibadah ini baru akan kembali ke musim panas pada tahun 2042, yang akan memulai siklus sembilan tahun baru dengan cuaca panas.
Pemerintah Arab Saudi sendiri telah melakukan berbagai langkah antisipatif untuk mengurangi risiko suhu ekstrem terhadap jamaah. Langkah-langkah itu termasuk pemasangan area teduh, peningkatan jumlah stasiun air, penyebaran unit pendingin bergerak, serta kampanye kesadaran publik tentang bahaya panas.
“Pada tahun 2024, Kerajaan memperkenalkan 33 stasiun pemantauan cuaca baru dan memperluas penggunaan radar bergerak untuk meningkatkan pelacakan iklim waktu nyata di seluruh zona haji,” sebut laporan Gulf News.
Dengan lebih dari 1,8 juta peziarah yang diperkirakan akan menunaikan haji pada 2025, pemerintah menyebut mereka tengah bersiap menghadapi satu tantangan musim panas terakhir, sebelum ibadah haji memasuki era baru yang lebih sejuk dan diharapkan lebih aman dan berkelanjutan.(Hmp)
Tinggalkan Balasan