HARIAN 7

JENDELA INFORMASI DAN MITRA BISNIS ANDA

Cegah DBD, Sudinkes Jakbar Gencarkan Sosialisasi Nyamuk Ber-Wolbachia dan Gebyar PSN

JAKARTA | HARIAN7.COM – Suku Dinas Kesehatan Jakarta Barat terus tancap gas dalam menekan angka kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) yang disebabkan oleh gigitan nyamuk Aedes Aegypti. Salah satu langkah preventif yang kini digenjot adalah program Gebyar Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) yang digelar secara masif di wilayah tersebut.

Kepala Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Suku Dinas Kesehatan Jakarta Barat, Arum Ambarsari, menegaskan bahwa pihaknya saat ini juga tengah menggencarkan sosialisasi terkait nyamuk ber-Wolbachia sebagai inovasi terbaru dalam mencegah penyebaran DBD.

Baca Juga:  Santri TPQ Terima Al-Qur’an dari Rumah Zakat, Anes: " Alhamdulillah, senang sekali menerima bantuan Al-Qur’an yang cantik ini"

“Kami saat sedang menggencarkan sosialisasi nyamuk ber-Wolbachia untuk mencegah DBD. Implementasinya akan kita lakukan akhir bulan ini atau awal Mei 2025 di salah satu kelurahan di Jakarta Barat dengan target lebih dari 1.500 orang tua asuh nyamuk ber-Wolbachia,” ujarnya, Selasa (15/4/2025).

Tak hanya fokus pada teknologi pencegahan, Arum juga mengajak masyarakat agar aktif menjalankan perilaku hidup bersih dan sehat, termasuk gerakan 3M Plus serta Jumantik Mandiri untuk memberantas jentik nyamuk di lingkungan masing-masing.

Baca Juga:  Rumah di Kupang Ambarawa Saat Ditinggal Pemiliknya Ludes Dilalap Sijago Merah

“Pemantauan kesehatan agar warga tidak terkena DBD itu juga perlu dilakukan melalui peran masyarakat dan meningkatkan promosi kesehatan terkait DBD yang merata,” terangnya.

Berdasarkan data Sudinkes Jakarta Barat, tercatat sebanyak 704 kasus DBD terjadi sepanjang Januari hingga 14 April 2025. Rinciannya, 186 kasus pada Januari, 211 kasus di Februari, 254 kasus di Maret, dan 53 kasus pada dua pekan pertama April.

Baca Juga:  Pembangunan Wisma Wirasatya 96 Dimulai, Ditandai Dengan Groundbreaking Oleh Gubernur Akpol

“Ada peningkatan kasus DBD pada periode Januari hingga Maret. Kondisi ini dapat dipicu karena faktor kelembaban dan suhu udara yang menyebabkan nyamuk Aedes Aegypti mudah berkembang biak. Untuk itu, warga perlu terus waspada serta konsisten menjaga kebersihan rumah dan lingkungan,” tandasnya.(Raul)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini
error: Content is protected !!