Gedung Rawat Inap Baru RSJD Amino Diresmikan, Layanan Kesehatan Jiwa Makin Ditingkatkan
Laporan: Andi Saputra
SEMARANG | HARIAN7.COM – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah kembali menambah fasilitas layanan kesehatan untuk warganya. Kali ini, sebuah gedung rawat inap baru resmi dibuka di Rumah Sakit Jiwa Daerah (RSJD) Dr Amino Gondohutomo Semarang. Peresmiannya dilakukan langsung oleh Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi, Kamis (31/7/2025), sebagai bagian dari Proyek Strategis Daerah (PSD) dengan total anggaran mencapai Rp19,468 miliar.
Selain bangunan baru untuk ruang rawat inap, proyek ini juga mencakup renovasi Ballroom Borobudur yang ada di dalam kompleks rumah sakit tersebut.
Direktur RSJD Dr Amino, Alek Jusran, menjelaskan bahwa gedung ini sebenarnya dirancang untuk tiga lantai, tapi tahap awal baru satu lantai yang tuntas dan akan digunakan untuk bangsal kegawatan jiwa.
“Insyaallah pentahapan tahun berikutnya, kita akan berjuang untuk memenuhi lantai dua dan ketiga,” ujar Alek usai peresmian.
Ia juga berharap dukungan dari berbagai pihak agar pembangunan bisa dilanjutkan sampai selesai. Pasalnya, gedung baru ini sangat penting untuk mendukung pelayanan kesehatan yang lebih maksimal.
“Ke depan, ini bukan hanya menjadi rumah sakit jiwa, melainkan sesuai amanat perundangan yang baru, Amino Gondohutomo akan menjadi rumah sakit umum dengan keunggulan jiwa. Jadi pelayanan umum sudah kita siapkan,” tambah Alek.
Kepala Dinas Kesehatan Jawa Tengah, Yunita Dyah Suminar, menambahkan bahwa RSJD Dr Amino punya peran penting dalam menangani persoalan kesehatan jiwa, khususnya di wilayah Pantura. Saat ini, ada sekitar 200 pasien rawat inap yang sebagian besar berasal dari daerah utara Jawa Tengah.
“Intinya saat ini masyarakat harus sadar berkaitan dengan mental health atau kesehatan jiwa. Kenapa? Karena ada perubahan berbagai macam di dunia ini, media sosial saja contohnya. Ini banyak mempengaruhi mental masyarakat, tidak hanya di Indonesia, tetapi di dunia,” kata Yunita.
Sementara itu, Gubernur Luthfi menekankan pentingnya pembangunan gedung ini bukan sekadar menambah infrastruktur fisik. Lebih dari itu, ia ingin pelayanan rumah sakit bisa berjalan dengan prima dan paripurna.
“Bangunan baru ini diharapkan menjadi motivasi baru bagi para dokter, untuk memberikan semangat baru kepada kita dalam mewujudkan pelayanan paripurna,” jelasnya.
Gubernur juga memastikan bahwa standar layanan serupa akan diterapkan di semua rumah sakit milik Pemprov Jateng. Terutama untuk kelompok rentan, seperti penyandang disabilitas, lansia, hingga pensiunan, semua harus mendapatkan layanan dengan hak yang sama.
Tak hanya itu, Pemprov juga menggagas program dokter spesial keliling alias speling, agar layanan medis bisa menjangkau masyarakat hingga pelosok desa.
Dengan bertambahnya fasilitas dan peningkatan layanan, rumah sakit milik Jawa Tengah diharapkan bisa menjadi tempat yang nyaman dan terpercaya, bukan cuma untuk yang sakit secara fisik, tapi juga bagi mereka yang sedang berjuang secara mental.(*)
Tinggalkan Balasan