HARIAN 7

JENDELA INFORMASI DAN MITRA BISNIS ANDA

Tangis yang Tak Sempat Terdengar, Warga Karangbener Kudus Temukan Bayi Laki-laki Tak Bernyawa Terbungkus Handuk Biru

Laporan: Tambah Santoso

KUDUS | HARIAN7.COM – Pagi yang semula tenang di Desa Karangbener, Kecamatan Bae, Kabupaten Kudus, mendadak berubah haru. Sekitar pukul 08.45 WIB, Minggu (19/10/2025), seorang warga menemukan bayi laki-laki dalam kondisi tak bernyawa di lahan pekarangan milik warga setempat. Tubuh mungil itu terbungkus handuk berwarna biru muda.

Penemuan tersebut bermula ketika Ismahmud Yunus (56), warga Dukuh Bendokerep, tengah melintas di area pekarangan. Ia mengira bungkusan di bawah pohon pisang itu hanyalah selembar handuk miliknya yang terjatuh. Namun, ketika mendekat, Yunus melihat sesuatu yang membuatnya gemetar.

Baca Juga:  GERDAL Rawa Pening! Dandim & Bupati Semarang Turun Tangan Buru Tikus di Sawah

“Awalnya saya dikira handuk saya yang jatuh. Tapi setelah didekati, kok ada kakinya. Pas saya lihat lagi, ternyata bayi…,” tutur Yunus dengan suara bergetar. Ia mengaku langsung berlari melapor kepada Ketua RT setelah menyadari isi bungkusan tersebut.

Bayi malang itu ditemukan dalam posisi telungkup, masih lengkap dengan ari-arinya. Lokasi penemuan berada di lahan milik Sujono, tetangga Yunus. Tak lama kemudian, petugas dari Polsek Bae dan Inafis Polres Kudus tiba di lokasi untuk melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).

Baca Juga:  Dilema Susu Lokal dan Kecewa, Para Peternak Sapi di Getasan Bagikan Ribuan Liter Susu Gratis

“Dari hasil pemeriksaan awal, bayi dalam kondisi utuh dan diduga sudah meninggal sebelum ditemukan. Kami juga mengamankan handuk biru muda sebagai barang bukti,” ujar Kapolsek Bae, Iptu Madiyono.

Jasad bayi kemudian dibawa ke RSUD dr. Loekmono Hadi Kudus untuk pemeriksaan medis lebih lanjut. Hingga kini, polisi masih menelusuri identitas ibu dan pelaku yang tega membuang bayi tak berdosa tersebut.

Baca Juga:  Ida Nurul Farida Gaungkan Perda Pemajuan Kebudayaan Lewat Media Tradisional

Warga sekitar masih diliputi duka dan rasa iba. “Kasihan sekali… siapa pun ibunya, semoga segera ditemukan. Bayi itu tidak bersalah,” ucap seorang warga dengan mata berkaca-kaca.

Tragedi ini meninggalkan luka di hati masyarakat Karangbener, sebuah pengingat bahwa di balik sunyi pagi itu, ada tangis kecil yang tak sempat terdengar.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini
error: Content is protected !!