Menuju Pilkada Salatiga 2024: Siapa Unggul di Tengah Dinamika Elektoral? Ini Hasil Survei KRCI
Laporan: Muhamad Nuraeni
SALATIGA | HARIAN7.COM – Krisis Research and Consultant Institute (KRCI) kembali mempublikasikan hasil survei terbaru terkait Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kota Salatiga. Berdasarkan data yang dirilis, pasangan Sinoeng Rachmadi – Budi Santoso tetap memimpin dengan tingkat elektabilitas tertinggi, yakni 50,14 persen.
Di posisi kedua, pasangan Robby Hernawan – Nina Agustin memperoleh dukungan sebesar 21,94 persen, diikuti pasangan Juan Rama – Sri Wahyuni dengan 7,71 persen. Sementara itu, sebanyak 20,21 persen warga masih belum menentukan pilihan.
“Pasangan nomor satu dan tiga mengalami kenaikan elektabilitas sebesar 2-3 persen. Kenaikan ini sebanding dengan penurunan jumlah pemilih yang belum menentukan pilihan,” ujar Direktur KRCI, Suwignyo Rachman, dalam konferensi pers yang digelar di Hotel C3, Ungaran, Rabu (20/11).
Suwignyo juga menjelaskan bahwa survei ini dilakukan setelah debat publik pertama, yaitu pada periode 3-15 November 2024. Lembaga survei ini merupakan satu-satunya yang terdaftar secara resmi di Komisi Pemilihan Umum (KPU) Salatiga.
Saat disinggung mengenai fenomena politik uang, Suwignyo menyebut hasil survei menunjukkan tren positif. “Sebanyak 54,8 persen masyarakat menganggap pemberian uang dalam politik sebagai hal wajar. Namun, 49 persen dari mereka mengaku tidak akan terpengaruh untuk memilih, meski menerima uang dari pihak tertentu,” jelasnya.
Sebaliknya, sebanyak 13 persen responden menyatakan akan terpengaruh, dan 1,6 persen lainnya mengaku akan memilih kandidat yang memberikan uang terbanyak. “Hasil ini memberikan sinyal bahwa praktik politik uang mungkin tidak seefektif yang diperkirakan. Jadi, bagi pihak yang berniat melakukannya, sebaiknya berpikir ulang,” pungkasnya.
Survei ini mencerminkan dinamika politik Pilkada Salatiga yang terus berkembang. Dengan jumlah pemilih yang belum menentukan pilihan mencapai lebih dari 20 persen, setiap kandidat masih memiliki peluang untuk mengubah peta elektoral di minggu-minggu mendatang.
Tinggalkan Balasan