Drama Megakorupsi Timah: Akhir Pelarian Hendry Lie

Laporan: Yuanta

JAKARTA | HARIAN7.COM – Kejaksaan Agung (Kejagung) menorehkan babak baru dalam drama megakorupsi timah dengan menangkap Hendry Lie, seorang tersangka utama yang diduga merugikan negara hingga Rp 300 triliun.

Hendry Lie ditangkap di Bandara Soekarno-Hatta dan segera digiring ke Kantor Kejagung untuk menjalani pemeriksaan intensif sebagai tersangka dalam kasus korupsi besar ini.

Berpakaian kemeja pink dan tangan terborgol, Hendry tiba di Kejagung pada Senin (18/11) malam. Ia menghindari sorotan media dan tanpa berkomentar sedikit pun langsung masuk ke gedung Kejagung. Penangkapan ini menambah panjang daftar tersangka yang telah diungkap Kejagung dalam kasus korupsi timah. Kasus ini melibatkan total 22 orang, termasuk nama-nama besar seperti pengusaha Harvey Moeis, suami dari Sandra Dewi, serta beberapa mantan direksi PT Timah.

Kasus megakorupsi ini diwarnai dengan rangkaian praktik ilegal dan manipulasi finansial, seperti pembelian smelter dengan harga di luar kewajaran serta pembayaran biji timah ilegal oleh PT Timah Tbk. kepada sejumlah perusahaan tambang.

Diduga, keuntungan sekitar Rp 1 triliun mengalir ke Hendry Lie dari rantai pengolahan timah yang melibatkan perusahaan PT Tinindo Inter Nusa, yang dipimpinnya bersama sang adik, Fandy Lingga. Mereka bahkan membentuk dua perusahaan boneka berkedok sewa alat untuk menyamarkan kegiatan tambang ilegal di Bangka Belitung.

Sejumlah pihak sudah mulai menjalani sidang di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta. Namun, publik menunggu lebih lanjut perkembangan dari kasus ini, terutama bagaimana peran Hendry Lie dalam mengkoordinasikan operasi korupsi besar ini. Sampai berita ini terbit, Hendry Lie belum memberikan tanggapan resmi atas penangkapannya yang menghebohkan.