Digitalisasi dan Ketahanan Keluarga, Tantangan dan Solusi di Era Media Sosial, Istri Bupati Semarang : Dolanane HP dikurangi, ora kabeh digawe story
![]() |
Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Semarang, Peni Ngesti Nugraha saat memberikan pembinaan di Tengaran. |
Laporan: Muhamad Nuraeni
Pengaruh Media Sosial Terhadap Rumah Tangga: Tudingan, Tantangan, dan Solusi
UNGARAN | HARIAN7.COM – Kemunculan aplikasi seperti TikTok dan Instagram (IG) di media sosial sering kali membuat seorang istri lupa akan tugasnya mengurus rumah tangga. Kecanduan bermain media sosial ini dianggap sebagai salah satu penyebab tingginya angka perceraian.
Peni Ngesti Nugraha, istri Bupati Semarang, menegaskan hal ini saat memberikan pembinaan penguatan peran perempuan hebat di era digitalisasi untuk ketahanan keluarga bagi anggota Dharma Wanita IIKK di aula korwil Kecamatan Tengaran, Kamis (20/6/2024).
“Kasus perceraian di kalangan guru kini meningkat, meski tidak terjadi di Kecamatan Tengaran. Guru sekarang memiliki gaji besar, yang kadang menjadi penyebab perceraian,” ujarnya.
Dalam kesempatan tersebut, Peni meminta para guru untuk lebih bersyukur dengan apa yang mereka peroleh, mengingat kesejahteraan guru PNS sudah di atas rata-rata. Ia juga berpesan agar istri mengurangi waktu bermain HP dan lebih fokus mengurus rumah tangga serta pekerjaan wajib mereka.
“Sekarang mainan HP dikurangi, tidak semua yang dilakukan ibu-ibu harus dijadikan story,” pesan Peni.
Ia mengingatkan bahwa bermain HP secara berlebihan dapat menimbulkan masalah dalam keluarga, termasuk kemungkinan terjadinya CLBK (Cinta Lama Bubarkan Keluarga).
Untuk menjaga ketahanan keluarga di era digitalisasi ini, Peni mengharapkan para guru dan istri guru lebih peka terhadap pasangannya. Program ketahanan keluarga ini juga merupakan bagian dari program PKK yang disosialisasikan ke semua lapisan masyarakat.
“Pasangan harus saling peka terhadap perkembangan zaman,” katanya.
Selain acara pembinaan oleh Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Semarang, Hj. Peni Ngesti Nugraha, juga berlangsung Pameran Gelar Karya yang diikuti oleh 33 Sekolah Dasar di Kecamatan Tengaran, Kabupaten Semarang, di halaman kantor Korwilcambidik Tengaran.
Kepala Korwilcambidik Tengaran, Eko Lesmono, menjelaskan bahwa kegiatan ini mengacu pada alokasi waktu belajar untuk proyek sebesar 20%. Tujuannya adalah untuk mengembangkan P5 bagi kelas 1 dan 4.
“Kami menggelar karya dari seluruh siswa SD di Tengaran. Tujuannya agar guru yang berkunjung termotivasi oleh karya dari sekolah lain untuk diterapkan kepada anak didiknya di sekolah,” ujarnya.
Acara ini bertujuan untuk berbagi praktik baik dalam melaksanakan proyek penguatan profil pelajar Pancasila antar sekolah, mengapresiasi hasil P5 dari setiap sekolah, serta meningkatkan dan menguatkan capaian hasil P5.
Tinggalkan Balasan