Workshop SPAB, JSIT Jateng Siapkan Sekolah Tangguh Bencana “SPAB adalah bentuk nyata ikhtiar kita menyelamatkan generasi”
Laporan: Muhamad Nuraeni
KLATEN | HARIAN7.COM – Suasana Agrowisata Soko Alas, Klaten, mendadak berubah menjadi pusat pembelajaran kebencanaan. Selama dua hari, Rabu–Kamis (2–3 Juli 2025), ratusan pegiat pendidikan berkumpul dalam Workshop Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB) yang digelar JSIT Indonesia Wilayah Jawa Tengah berkolaborasi dengan Dompet Peduli Pendidikan Ummat (DPPU).
Bukan sekadar duduk di kelas, para peserta yang merupakan pengurus wilayah dan perwakilan pengurus JSIT dari seluruh kabupaten/kota se-Jawa Tengah ini, diajak langsung menyelami teori dan praktik penanganan bencana di lingkungan satuan pendidikan.
Dari Jakarta, Zainal Abidin tetap ‘hadir’
Meski tengah berada di Ibu Kota untuk menghadiri kegiatan JSIT Indonesia Pusat, Ketua JSIT Indonesia Wilayah Jateng, Zainal Abidin, tetap menyapa peserta secara daring. Dalam sambutannya, ia menegaskan pentingnya SPAB sebagai bagian tak terpisahkan dari program pendidikan di sekolah Islam terpadu.
“Kesiapsiagaan terhadap bencana bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga menjadi bagian dari karakter pendidikan yang harus dibangun di sekolah-sekolah kita,” tegas Zainal.
Anis Tanwir: Ini bukan sekadar pelatihan
Tak hanya sesi teori dan simulasi lapangan yang menarik perhatian peserta. Kehadiran Ketua Dewan Pembina JSIT Jateng, Anis Tanwir Hadi, juga menambah bobot kegiatan. Dalam pembinaannya kepada jajaran kepengurusan yang akan purna tugas, Anis mengingatkan akan pentingnya tanggung jawab moral para pendidik.
“Kegiatan ini bukan hanya tentang pelatihan, tapi juga pengingat bahwa kita punya tanggung jawab moral untuk menjaga keberlangsungan pendidikan di tengah berbagai risiko bencana,” ungkapnya penuh makna.
Dari DIY, Eni Supitawati bawa semangat kemanusiaan
Tak kalah inspiratif, Ketua Bidang Sosial Kemanusiaan JSIT Wilayah DIY, Eni Supitawati, membakar semangat peserta dengan materi mendalam tentang strategi implementasi SPAB di sekolah berbasis Islam terpadu.
“SPAB adalah bentuk nyata dari ikhtiar kita untuk menyelamatkan generasi. Kesiapsiagaan perlu dibangun sejak dini, dan sekolah adalah tempat terbaik untuk memulainya,” tandas Eni dengan penuh semangat.
Satu Visi, Satu Aksi: Sekolah Aman, Generasi Selamat
Semangat kolaborasi dan komitmen peserta mewarnai dua hari penuh edukasi ini. Tidak hanya memperluas wawasan, kegiatan ini juga jadi ajang konsolidasi gerakan pendidikan aman bencana. Pesan pentingnya: sekolah tak boleh hanya jadi tempat belajar, tapi juga ruang yang aman dan siap siaga.(*)
Tinggalkan Balasan