Cuaca Ekstrem di Salatiga, Pohon Tumbang di JLS Kecandran Sidomukti, Sat Samapta dan BPBD Beraksi Cepat, Ini Pesan AKBP Aryuni
Laporan: Muhamad Nuraeni
SALATIGA | HARIAN7.COM – Kota Salatiga belakangan ini dilanda cuaca ekstrem, di mana hujan deras disertai angin kencang melanda kota ini.
Dampaknya terlihat jelas pada Jumat pagi, (19/01/2023), ketika pohon-pohon peneduh di sepanjang Jalan Lingkar Salatiga (JLS) Kecandran Sidomukti tumbang, menghambat arus lalu lintas dan menimbulkan kekhawatiran di kalangan masyarakat.
Beruntung, respon cepat Sat Samapta Polres Salatiga bersama Anggota BPBD Kota Salatiga berhasil mengatasi keadaan.
Dalam waktu kurang dari satu jam, mereka berhasil memotong pohon-pohon yang tumbang dan membersihkan ranting-ranting yang tersebar di jalanan, sehingga arus lalu lintas dapat kembali normal.
![]() |
| Saat proses evakuasi pohon tumbang. |
Kasat Samapta Polres Salatiga, AKP Samino, S.H, M.H, menjelaskan bahwa setelah menerima laporan dari masyarakat, personil turun ke lapangan untuk melakukan penebangan dan pembersihan pohon tumbang.
“Dalam waktu singkat, dua pohon yang menghambat di JLS Kecandran berhasil dievakuasi, memastikan tidak terganggu aktifitas masyarakat,”katanya.
Menghadapi meningkatnya kejadian pohon tumbang, pihak berwenang tidak hanya merespons pasca-kejadian, tetapi juga berkoordinasi dengan berbagai instansi terkait untuk melakukan pemangkasan ranting pohon.
“Langkah ini diambil guna mengantisipasi kejadian serupa dan menjaga keamanan masyarakat Salatiga,”jelasnya AKP Samino.
Kapolres Salatiga, AKBP Aryuni Novitasari, M.Psi, M.Si, Psi, memberikan himbauan kepada masyarakat agar lebih waspada terhadap cuaca ekstrem saat ini.
“Hujan deras yang disertai angin kencang dapat menyebabkan pohon tumbang, sehingga penting untuk waspada saat melintas di daerah rawan longsor atau banjir,”tuturnya.
AKBP Aryuni menyarankan untuk menghindari berlindung di bawah pohon, segera mengganti ban kendaraan yang sudah tipis atau licin, dan selalu menyediakan jas hujan atau payung sebagai langkah pencegahan.
Koordinasi yang telah dilakukan dengan instansi terkait juga mencakup langkah-langkah antisipasi, seperti pemangkasan ranting-ranting pohon peneduh dan pemetaan daerah rawan bencana.
“Hal ini diharapkan dapat mengurangi risiko bencana alam di Kota Salatiga dan menjaga keselamatan warganya,”tutur AKBP Aryuni(*)













Tinggalkan Balasan