Seleksi PPS, Peserta Nilai Tertinggi Justru Tak Lolos, Kantor KPU Ngawi Digeruduk Wartawan
Laporan: Budi Santoso
NGAWI | HARIAN7.COM – Puluhan wartawan yang tergabung di PWN ( Persatuan Wartawan Ngawi) geruduk KPU Ngawi, geruduk kantor KPU (Komisi Pemilihan Umum) Kabupaten Ngawi, Rabu (25/1/2023).
Kedatangan para awak media untuk menindaklanjuti aduan masyarakat sekaligus mengklarifikasi terkait rekrutmen PPS yang baru dilantik lantaran banyak diprotes di masyarakat.
Adapun aduan masyarakat tersebut menduga adanya asas kedekatan dengan orang dalam di KPU. Bahkan bagi peserta yang ada kedekatan dengan orang dalam KPU justru diberi bocoran kisi kisi soal ujian/test melalui whatsApp.
Ketua PWN Ngawi, Najamudin mengatakan, kedatangan kita untuk audiensi menanyakan terkait proses perekrutan PPS sebagaimana disampaikan masyarakat bahwa peserta nilai tertinggi justru tidak lolos.
“Kedatangan kita diterima oleh komisioner. Kita menanyakan kenapa nilai tertinggi tidak lolos. Dalam pertemuan ini kita mendapat jawabanya yakni nilai tertinggi tes CAT (Computer Assisted Test) tidak jadi jaminan untuk lolos PPS,”ucap Najamudin.
Mananggapi para awak media, Ketua KPU Ngawi, Prima Aequina Sulistyanti mengatakan bahwa pihaknya menghargai karya jurnalis.”Saya sangat menghargai karya jurnalis teman-teman media. Terkait beberapa hal yang disampaikan titik fokusnya klarifikasi terkait rekrutmen PPS kok nilai tertinggi tidak lolos,”ungkapnya.
Prima menjelaskan bahwa perlu kita sampaikan dalam pelaksanakanya yang menjadi acuan dasar adalah peraturan KPU No.534, yang mana metodenya seleksi administrasi, tulis CAT, dan wawancara. Mengingat KPU RI mewajibkan test CAT hanya PPK.
“Bagi PPS yang sarana dan prasarana tidak mencukupi. Tapi untuk KPU Ngawi menganggap bahwa sarana dan prasarana komputer untuk melaksanakan CAT di Kabupaten Ngawi mencukupi dengan jumlah 1.600 peserta se Kabupaten Ngawi,”jelasnya.
Sementara salah satu peserta test PPS yang tidak mau disebutkan namanya mengungkapkan dirinya sangat kecewa. Pasalnya dengan perolehan nilai tertinggi tidak ada presentasenya.
“Padahal nilai saya sangat tinggi di banding yang lolos nilainya rendah. Lebih baik tidak usah test kalau sistem kedekatan atau titipan,”katanya.(*)
Tinggalkan Balasan